Banda Aceh (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh memastikan kondisi arus listrik di Aceh bakal pulih atau normal karena proses pemulihannya sudah hampir mencapai tahapan finishing atau sinkronisasi.
"Kami mohon doanya, semoga segera normal, tahap perbaikan sudah sampai ketujuh, sudah akhir," kata kata General Manager PLN UID Aceh, Mundakhir, di Banda Aceh, Rabu (1/10).
Pernyataan itu disampaikan Mundakhir saat memberikan penjelasan kepada Komisi III DPR Aceh yang melakukan inspeksi ke kantor perusahaan listrik negara tersebut, di Banda Aceh.
Sebagai informasi, sejak Senin (29/9), Aceh mengalami pemadaman listrik dan masih berlangsung hingga hari ini. Sampai saat ini, proses perbaikan juga tak kunjung selesai.
Mundakhir menjelaskan, pemadaman listrik ini saat adanya pekerjaan perbaikan di wilayah PLTMG Arun dan Bireuen. Tetapi, di waktu bersamaan, ternyata juga terjadi trouble di PLTU Nagan Raya. Sehingga, terjadi pemadaman.
Ia menuturkan, proses perbaikan sudah dilaksanakan sejak Senin, tetapi di lapangan masih terdapat kendala teknis, sehingga prosesnya terus diulang. Tetapi, hari ini sudah sampai tahapan terakhir.
"Kalau tadi sudah di tahapan itu (ketujuh), tidak lama lagi akan normal. Maka, perbaikan ini terus kita kawal harapan. Mohon doanya," ujarnya.
Dirinya menyampaikan, pada dasarnya listrik Aceh surplus sebesar 399 megawatt. Di mana, dari jumlah daya yang tersedia mencapai 1.013 megawatt, sedangkan beban puncaknya hanya 614 megawatt.
Tetapi, karena terjadi permasalahan atau trouble di Nagan Raya, daya yang tersedia tidak dapat digunakan. Karena itu, proses pemulihannya terus berjalan.
Saat ini, lanjut dia, akibat terjadinya trouble, beban arus listrik yang bisa didistribusikan untuk masyarakat hanya sebesar 357,7 megawatt. Kemudian, mendapat bantuan transfer dari dari Sumatera Utara 84,1 megawatt.
"Beban kita saat ini 357,7, dan ada transfer dari Sumut 84,1. Jadi selama ada kerusakan disuplai sementara dari Sumut 84,1," katanya.
Dirinya menegaskan, terkait penyebab sebenarnya terjadinya trouble tersebut belum dapat dipastikan, karena masih harus menunggu adanya hasil investigasi dari tim independen dan juga kementerian ESDM.
"Untuk masalah utamanya masih dalam investigasi, setelah itu baru ketahuan apa masalah sebenarnya. Mohon dukungannya untuk kita terus lakukan perbaikan pelayanan kepada masyarakat," demikian Mundhakir.