Ahad 28 Sep 2025 03:12 WIB

Tamsil Linrung Luncurkan Program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Pangkep

Tidak ada negara yang kuat tanpa kemandirian pangan.

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung meresmikan pencanangan program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Desa Manggalung, Kecamatan Madalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (27/9/2025).
Foto: Republika
Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung meresmikan pencanangan program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Desa Manggalung, Kecamatan Madalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (27/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKEP -- Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung meresmikan pencanangan program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Desa Manggalung, Kecamatan Madalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (27/9/2025). Kegiatan itu berlangsung serentak di tiga provinsi lain, yaitu Bengkulu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Tengah, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-21 DPD RI.

"Alhamdulillah, hari ini kita berada pada satu momentum penting, satu peristiwa yang insya Allah akan tercatat dalam sejarah kedaulatan bangsa, yaitu ikhtiar kita dalam mewujudkan agenda strategis bangsa, kedaulatan pangan,” ujar Tamsil dalam sambutannya.

Baca Juga

Acara tersebut turut dihadiri Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, sejumlah anggota DPD RI, unsur Forkopimda Sulsel, serta perwakilan berbagai asosiasi pertanian. Tamsil menjelaskan, pangan merupakan fondasi peradaban yang menentukan kedaulatan suatu negara. "Tidak ada negara yang kuat tanpa kemandirian pangan."

Dia pun menyoroti, dunia sedang menghadapi krisis pangan global akibat pandemi, konflik geopolitik, perubahan iklim, hingga disrupsi rantai pasok. "Semua ini menempatkan pangan sebagai isu sentral abad ke-21," ujar Tamsil.

Menurut dia, visi besar Presiden Prabowo Subianto melalui Astacita menempatkan kedaulatan pangan sebagai prioritas utama pembangunan nasional. Untuk itu, DPD RI bersama Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi melalui program penanaman jagung seluas 5.000 hektare di empat provinsi percontohan, yaitu Sulsel, Bengkulu, NTT, dan Papua Tengah.

Jagung dipilih sebagai komoditas utama dalam program itu karena memiliki potensi besar mendorong kemandirian pangan sekaligus memperkuat daya saing pertanian Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, jagung juga merupakan bahan baku penting dalam industri pakan ternak dan sektor hilir pertanian.

"Program ini tidak berhenti pada seremoni semata, melainkan akan dikawal hingga panen raya dan penyerapannya oleh Bulog. Hari ini kita tidak hanya menanam benih jagung, tetapi juga menanam benih kebersamaan dan kedaulatan bangsa. Dari Pangkep, Kupang, Bengkulu, hingga Mimika, mari kita satukan tekad bahwa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri," ucap Tamsil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement