REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak melakukan kunjungan ke pabrikan Baykar, produsen drone Turki pada medio Juli 2025. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana mengakui, TNI AD memiliki ketertarikan untuk mengakuisisi drone.

"Jadi, yang sekarang sedang dicoba untuk dioperasionalkan adalah bagaimana kita dropping logistik dengan menggunakan drone. Karena tentu itu bisa antisipasi beberapa poin efektivitas, berkaitan juga dengan masalah keamanan personel, berkaitan juga dengan keamanan alutsista kita," kata Wahyu di Mabesad, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

Menurut dia, peninjauan KSAD ke Turki untuk melihat produk drone yang sesuai dengan misi operasi TNI AD. "Jadi, sedang dijajaki bagaimana kita melaksanakan hubungan operasional berkaitan dengan dropping logistik untuk pasukan maupun untuk membantu masyarakat, menggunakan drone," ucap Wahyu.

Karena untuk mendukung operasi dan tugas sehari-hari, kata Wahyu, nantinya drone tempur itu bisa digunakan personel dari satuan mana pun. Hal itu setelah prajurit TNI AD mendapatkan pelatihan untuk bisa mengoperasikannya.

"Kalau drone itu pada prinsipnya semua satuan operasional kan bisa, ya. Karena drone itu nanti operatornya tentu dilaksanakan pelatihan-pelatihan khusus sehingga tidak pada satu badan pelaksanaan tertentu. Tapi kalau sudah masuk kepada yang fungsinya lebih tinggi lagi, lebih besar lagi, itu ada di Penerbangan TNI AD (Puspenerbad)," kata Wahyu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika