Ahad 23 Nov 2025 11:23 WIB

Misteri Karang Taruna Sebagai Mesin Perubahan Desa yang Terlupakan

Mendagri Tito karnavian sebut Karang Taruna optimalkan lembaga kemasyarakatan desa.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kedua kiri).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah hingar bingar pembangunan nasional, ada satu kekuatan tersembunyi yang seringkali luput dari perhatian kita: para pemuda di desa. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kini menunjuk langsung organisasi mereka, Karang Taruna, sebagai motor penggerak perubahan (driving force).

Pertanyaannya, mampukah organisasi ini mengemban peran strategis tersebut dan menjadi kunci percepatan pembangunan desa?

Baca Juga

Mendagri Tito, dalam pengamatannya yang tajam, menyadari sebuah pola menarik dalam sejarah pembangunan Indonesia. “Saya mengamati sebagai Mendagri, pembina desa bersama-sama Kementerian Desa, memang sebetulnya di negara Indonesia ini yang selalu menjadi driving force, membuat perubahan itu adalah pemuda,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (23/11/2025).

Menurut Tito, pemuda memiliki energi, idealisme, dan keberanian yang seringkali tidak dimiliki oleh generasi yang lebih tua. Keberadaan Karang Taruna, sebagai wadah resmi pemuda desa, menjadi sangat krusial untuk mengoptimalkan peran Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD).

Selama ini, kita sering melihat geliat perubahan di desa lebih didominasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Meskipun peran PKK dan Posyandu sangat baik, peran aktif dari pemuda melalui Karang Taruna sangat diperlukan untuk memberikan perspektif dan inovasi yang berbeda.

Dalam konteks ini, Mendagri mengingatkan kita semua bahwa Indonesia sedang duduk di atas "harta karun" bernama bonus demografi.

Kita memiliki potensi besar dari keberadaan generasi muda, di mana penduduk usia produktif jauh lebih banyak dibandingkan usia non-produktif.

Potensi raksasa ini tidak boleh disia-siakan. Ia harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk memajukan desa, dan Karang Taruna adalah kanal utamanya.

Apalagi, tren global menunjukkan adanya peningkatan perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) yang mengkhawatirkan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement