Rabu 10 Sep 2025 20:48 WIB

Ini Pernyataan yang Jadi Akar Soal Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Anggota DPR

Saraswati menyampaikan surat mundur dari DPR ke Gerindra.

Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati mundurr.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati mundurr.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai anggota dewan. Sikap itu disampaikan Sara, sapaan akrab Saraswati, setelah potongan videonya beredar dan dipakai untuk memprovokasi rakyat.

Video dimaksud berasal dari rekaman podcast Antara TV Indonesia dan berjudul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan Hingga Kolaborasi Ekonomi kreatif" yang diambil 6 bulan lalu. Di menit ke 27, Sara menyampaikan pernyataan yang bisa dimaknai berbeda oleh pihak-pihak tertentu.

Baca Juga

"Kalau bersandar ke pemerintah untuk provided Job, kita masih di zaman kolonial berarti, yang di mana kita bersandar ke Raja ke Ratu dan priyayi untuk kasih pekerjaan, no kita sudah movement dari situ," katanya. 

Sejumlah netizen lalu menggunakan cuplikan pernyataan itu untuk memprovokasi di media sosial. Meski jika ditarik secara utuh maksud dari pernyataan keponakan Presiden Prabowo itu sepertinya ingin mendorong agar anak muda mandiri menjadi pengusaha sehingga tidak selalu mengandalkan pemeintah.

"Lu bisa menjahit bikinlah bisnis fashion,lu bisa apapun itu, ngedit video jadilah editor, lu bahasa Indonesia dan bahasa Inggrisnya bagus jadilah copywriter, jadi banyak sektor-sektor yang sebenarnya bisa dikerjain jangan bersandar pada sektor padat karya," ujarnya. 

"Meski dengan catatan, sebenarnya banyak yang nanti juga tumbuh industri besar seperti agro industri dan akan meningkat karena food security menjadi fokus utamanya peisden. Jadi kalau kita punya lahan bisa untuk menanam sayur padi, nanti industrinya akan naik." 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (@rahayusaraswati)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement