Rabu 10 Sep 2025 05:34 WIB

Israel Gagal Bunuh Pimpinan Hamas Lewat Serangan di Doha

Trump mendaku AS memberi tahu Qatar soal serangan Israel.

Khalil al-Hayya, pejabat tinggi Hamas di Istanbul, Turki, Rabu, 24 April 2024.
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Khalil al-Hayya, pejabat tinggi Hamas di Istanbul, Turki, Rabu, 24 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Kelompok Hamas mengumumkan, Israel gagal membunuh jajaran pimpinannya dalam serangan di Doha. Dalam pernyataan resmi pertamanya setelah serangan di Doha, Hamas mengatakan serangan Israel bertujuan untuk menggagalkan gencatan senjata dan perundingan pertukaran tahanan.

Kelompok tersebut juga mengkonfirmasi bahwa para pemimpin utamanya selamat dari upaya pembunuhan tersebut sementara enam orang lainnya, termasuk putra kepala biro politik Hamas Khalil al-Hayya dan salah satu pembantunya, serta seorang perwira Qatar, syahid.

Baca Juga

“Kami mengkonfirmasi kegagalan musuh dalam membunuh saudara-saudara kami dalam delegasi perundingan,” bunyi pernyataan Hamas. Pernyataan itu terkait serangan Israel ke gedung perumahan yang didiami para pimpinan Hamas pada Selasa.

Sementara yang syahid menurut mereka adalah Jihad Labad (Abu Bilal), direktur kantor Khalil al-Hayya; Hammam al-Hayya (Abu Yahya), putra Khalil al-Hayya; serta Abdullah Abdul Wahid dan Moamen Hassouna, keduanya rekan Khalil. Gerakan tersebut juga menyatakan berduka atas gugurnya Kopral Badr Saad Mohammed Al-Humaidi, anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri Qatar (Lekhwiya).

“Upaya pengkhianatan pendudukan Zionis untuk membunuh delegasi perundingan Hamas di ibu kota Qatar, Doha, saat ini adalah kejahatan keji, agresi terang-terangan, dan pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan hukum internasional.”

Gerakan tersebut menyatakan bahwa “menargetkan delegasi perundingan, ketika mereka sedang mendiskusikan proposal terbaru Presiden AS Donald Trump, menegaskan tanpa keraguan bahwa Netanyahu dan pemerintahannya tidak ingin mencapai kesepakatan apa pun dan dengan sengaja berupaya untuk menggagalkan semua peluang dan menggagalkan upaya internasional.”

Sumber terkemuka Hamas mengatakan kepada Al Jazeera bahwa delegasi kepemimpinan gerakan tersebut, yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, selamat dari serangan udara Israel yang menargetkan mereka selama pertemuan untuk membahas proposal terbaru presiden AS untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement