Ahad 07 Sep 2025 13:36 WIB

Jelang Lawan Korsel, Vanenburg Abaikan Rekor Negatif Lawan Tim yang Dipoles Pelatih Negeri Ginseng

Indonesia akan melawan Korsel dalam laga terakhir Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23.

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Muhammad Rayhan Hannan (ketiga kiri) bersama rekan-rekannya berselebrasi usai membobol gawang Timnas Makau U-23 dalam kualifikasi Grup J Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025). Timnas Indonesia U-23 menang 5-0 atas Timnas Makau U-23.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Muhammad Rayhan Hannan (ketiga kiri) bersama rekan-rekannya berselebrasi usai membobol gawang Timnas Makau U-23 dalam kualifikasi Grup J Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025). Timnas Indonesia U-23 menang 5-0 atas Timnas Makau U-23.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg tak mau terikat pada catatan buruk yang menempel padanya: belum pernah menang melawan pelatih asal Korea Selatan.

Pekan depan, Garuda Muda akan menantang Korea Selatan besutan Lee Min-sung dalam laga terakhir Kualifikasi Grup J Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Laga hidup-mati pada Selasa, 9 September akan menentukan nasib Indonesia menuju putaran final di Arab Saudi.

Baca Juga

“Saya tidak peduli,” kata Vanenburg singkat, usai timnya menggilas Makau 5-0, Sabtu (6/9/2025).

Sejak menukangi Garuda Muda, ia sudah mendampingi tim dalam tujuh pertandingan, termasuk dua kali menghadapi tim yang dipoles pelatih Korea Selatan. Hasilnya memang pahit, kalah tipis dari Vietnam di final Piala AFF U-23 dan ditahan Laos tanpa gol. Namun, bagi Vanenburg, statistik hanyalah angka.

“Saya hanya memikirkan tim saya. Yang saya inginkan hanyalah menang,” katanya.

Vanenburg bukan sosok asing dengan tekanan. Sebagai mantan juara Liga Champions bersama PSV Eindhoven dan pemenang Euro 1988 bersama Belanda, ia terbiasa menghadapi tantangan besar. Kini, misi itu dibawanya ke Garuda Muda: membuktikan bahwa Indonesia tak layak dipandang sebelah mata.

“Kita bisa juara, tapi kita juga bisa tersingkir kalau kalah. Vietnam, Thailand, Korea—mereka tidak jauh lebih baik dari kita. Saya percaya pada tim ini,” tegasnya.

Kepercayaan itu yang ingin ia tularkan ke para pemainnya. Sebab, duel melawan Korea Selatan bukan sekadar pertandingan, melainkan ujian mental untuk menentukan apakah Garuda Muda bisa terbang lebih tinggi atau harus tertunduk di tepi jalan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement