REPUBLIKA.CO.ID, GENOA – Serikat buruh pelabuhan Italia mengancam akan memblokade semua pelabuhan Eropa dari pelayaran terkait Israel. Hal ini dilakukan jika pemerintah Israel macam-macam dengan awak Armada Global Sumud yang mulai bertolak mencoba menembus blokade Jalur Gaza lewat laut.
"Jika kami kehilangan kontak dengan kapal kami, dengan rekan-rekan kami, bahkan hanya selama 20 menit, kami akan memblokir seluruh Eropa. Bersama dengan serikat USB kami, bersama dengan semua pekerja pelabuhan, bersama dengan seluruh kota Genoa," ujar perwakilan dari Kolektif Otonom Pekerja Pelabuhan (Calp) dalam pelepasan armada Sumud dari pelabuhan Genoa di Italia, kemarin dilansir Palestine Chronicle.
Pelabuhan Genoa telah berubah menjadi simbol perlawanan dan solidaritas internasional. Media Italia melaporkan bahwa selama berminggu-minggu, para pekerja dermaga asal Genoa telah mengumpulkan bantuan untuk masyarakat Gaza. Pada Sabtu malam mereka memperbarui pesan mereka dengan tegas: jika Global Sumud Flotilla, yang berlayar dengan membawa persediaan makanan, berada dalam bahaya, maka akan terjadi respons yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kapal-kapal di armada itu berangkat dari Genoa pada Ahad. Bersamaan, rangkaian kapal juga dilepas di Barcelona, Spanyol. Mereka nanti akan disusul kapal-kapal dari Tunisia yang akan disertai rombongan kapal-kapal Indonesia. Sebanyak 50 kapal dari 44 negara diperkirakan ikut serta dalam rombongan yang diperkirakan tiba di perairan Gaza pada pertengahan September itu tersebut.
Juru bicara kolektif tersebut menjelaskan bahwa tahap paling sulit akan dimulai “sekitar pertengahan September, ketika kapal-kapal ini akan tiba di dekat pantai Gaza, di zona kritis.”
Migliaia di persone hanno partecipato alla fiaccolata per salutare le quattro imbarcazioni della Global Sumud Flotilla in partenza oggi da Genova con a bordo aiuti per la popolazione della Striscia di Gaza pic.twitter.com/yIXlpEdHyh
— Tg3 (Tg3web) August 31, 2025
Selama acara menyalakan obor dukungan di Genoa, para pekerja dermaga menegaskan kembali komitmen mereka. “Anak-anak lelaki dan perempuan kami harus kembali tanpa cedera, dan semua barang kami, milik masyarakat, sampai ke kotak terakhir, harus sampai di tujuan.”
Mereka juga mengingatkan bahwa setiap tahun 13 ribu-14 ribu kontainer meninggalkan pelabuhan Genoa menuju Israel, dan mengeluarkan peringatan keras: "Kami tidak akan membiarkan satu paku pun lepas lagi. Kami akan melancarkan serangan internasional, kami akan memblokir jalan-jalan. Kami akan memblokir semuanya."
Sejauh ini, lebih dari 280 ton bahan makanan telah dikumpulkan dan dikirim berkat upaya bersama para pekerja pelabuhan dan asosiasi Music for Peace.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Pelabuhan Genoa adalah pelabuhan sipil dan bukan pelabuhan perang. Kami ingin mengirimkan sinyal bahwa kami tidak hanya memblokir senjata, tetapi kami juga mengirimkan bantuan secara fisik kepada penduduk Palestina," kata para pekerja pelabuhan tersebut.
Genova: 40mila in corteo, raccolte 260t di aiuti per Gaza
Il Paese si scongela: l’innesco si chiama Palestina.
Ad accendere la miccia i portuali...
Ieri sera, ad accompagnare la Global Sumud Flotilla che salpava verso Gaza, c’era praticamente tutta Genovahttps://t.co/2wy5stg76H pic.twitter.com/9jlJG1cLmv
— USB Sindacato (usbsindacato) August 31, 2025
“Sala della Compagnia Unica” yang bersejarah telah diubah menjadi gudang perlawanan, tempat tim sukarelawan pekerja pelabuhan mengatur, mengemas, dan memuat bantuan. Tidak hanya tenaga kerja mereka, namun juga kendaraan dan sumber daya mereka, digunakan untuk tujuan yang mereka anggap bukan solidaritas abstrak namun merupakan tugas kelas dan kemanusiaan.
Armada Sumud berangkat dari Genoa tidak hanya sebagai misi kemanusiaan, tetapi juga sebagai tantangan langsung terhadap pengepungan yang tidak manusiawi. Dan para pekerja dermaga telah menegaskan bahwa mereka tidak akan berdiam diri: jika ada yang mencoba menghentikan kapal-kapal tersebut, “kami akan memblokir seluruh Eropa.”