Rabu 27 Aug 2025 18:44 WIB

Pemerintah RI Minta Klarifikasi Timor Leste Soal Penembakan Warga NTT

KBRI telah membawa korban penembakan ke RS untuk ditangani.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah memantau kasus penembakan WNI oleh aparat keamanan Timor Leste di Bikomi Niluat, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini korban penembakan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"⁠Dubes RI di Dili sudah mengunjungi lokasi, dan lakukan koordinasi dengan pihak-pihak di lapangan tentang peristiwa tersebut. ⁠KBRI Dili juga sudah langsung meminta klarifikasi pada Kemlu Timor Leste tentang hal tersebut," kata Juru Bicara Kemlu RI, Vahd Nabyl Achmad Mulachela, dalam keterangannya, Rabu (27/8/2025).

Baca Juga

"Saat ini KBRI telah membawa korban penembakan ke RS untuk ditangani," kata Vahd dalam keterangannya.

Paulus Taeki Oki (60 tahun), warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Timor Tengah Utara, NTT, ditembak polisi perbatasan Timor Leste (Unidade Patrullamentu Fronteira/UPF) pada Senin (25/8/2025) lalu.

Menurut keterangan Polres Timor Tengah Utara, peristiwa penembakan bermula ketika sekelompok warga Tapal 36 Dusun Nino Desa Inbate berupaya menghentikan kegiatan pembangunan patok oleh tim pekerjaan patok batas negara Timor Leste.

Upaya penghentian dilakukan karena warga Desa Inbate menilai tim pekerjaan patok batas negara itu telah memasuki wilayah Indonesia. Pekerja patok batas negara Timor Leste lantas mengadukan soal penghentian pekerjaan mereka oleh warga Desa Inbate kepada personel UPF.

Sejumlah personel UPF kemudian mendatangi lokasi pemasangan patok. Perdebatan sengit sempat terjadi antara warga Desa Inbate dan personel UPF. Peristiwa itu berujung dengan penembakan yang mengenai Paulus Taeki Oki. Akibat luka yang dideritanya, Paulus dibawa ke RSUD Kefamenanu.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement