REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, menjelaskan soal pertemuannya dengan salah seorang penggagas aksi unjuk rasa yang meminta dirinya mundur, yakni Ahmad Husein. Menurut Sudewo pertemuan itu untuk membangun dialog agar Pati lebih baik.
"Dialog membangun Pati yang baik," ujar Sudewo setelah menjalani pemeriksaan sebagai saksi selama hampir tujuh jam, yakni tiba pukul 09.43 WIB dan keluar pukul 16.29 WIB, di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu.
Ketika ditanya ada atau tidaknya pemberian sesuatu kepada Ahmad Husein, Bupati Sudewo menegaskan tidak memberi apa pun. "Enggak. Enggak ada. Enggak kasih apa-apa," ujarnya.
Sementara itu, Sudewo meminta seluruh warga Pati agar saat berunjuk rasa ke depannya tetap kondusif. Oleh sebab itu, dia berjanji akan merangkul seluruh warga. "Semua akan kami rangkul untuk Kabupaten Pati kondusif dan aman," katanya.
Sebelumnya, pada 13 Agustus 2025, ribuan warga Pati berunjuk rasa untuk menuntut Sudewo mundur setelah berbicara mengenai kebijakan menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Pada Rabu ini, Sudewo mendatangi KPK untuk memenuhi panggilan sebagai saksi kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan untuk klaster proyek pembangunan jalur kereta api ganda Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso. Sudewo dikaitkan dengan kasus tersebut saat menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.