REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyair Taufiq Ismail kembali mendapatkan apresiasi atas sumbangsih dan karya-karyanya. Kali ini, penghargaan diberikan oleh pemerintah RI.
Dalam Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan RI, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Bintang Mahaputera Nararya kepada Taufiq Ismail di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Sastrawan senior itu dinilai berjasa luar biasa dalam bidang seni dan budaya, serta penciptaan dan penyebaran sastra Indonesia.
Taufiq Ismail juga dipandang berkontribusi besar dalam penyuntingan karya sastra, penerjemahan karya dunia, serta berpartisipasi aktif dalam kongres sastra internasional. Semua sumbangsihnya itu telah memperkuat posisi sastra Indonesia di tingkat nasional maupun internasional.
"Bintang Mahaputera Nararya diberikan kepada Saudara Taufiq Ismail," demikian kata pembawa acara Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan RI di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Sebelumnya, Taufiq Ismail pada tahun 2016 juga mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari presiden RI saat itu, Joko Widodo (Jokowi). Penghargaan itu diberikan atas usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lantaran sastrawan yang kini telah berusia 90 tahun itu dianggap berjasa besar dalam bidang satra dan syair.
Selain Taufiq Ismail, Bintang Mahaputera Nararya 2025 juga diberikan kepada sejumlah budayawan. Di antaranya adalah Muhammad (Emha) Ainun Najib atau yang akrab disapa Cak Nun. Ia dinilai berjasa luar biasa dalam bidang sastra dan budaya melalui pendekatan dakwah kultural dan Islam inklusif.

Kemudian, penganugerahan Bintang Mahaputera Nararya diberikan pula kepada almarhum Benyamin Sueb dan almarhumah Titiek Puspa. Masing-masing dinilai berjasa besar dalam bidang seni dan budaya Indonesia.