REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang jurnalis pewarta foto kantor berita negara, Antara Bayu Pratama terkena sejumlah pukulan dari petugas Kepolisian yang sedang mengamankan unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI. Saat itu ia sudah mengenakan ID Pers.
"Padahal saya sudah membawa dua kamera dan mengenakan ID Card," kata Bayu di Jakarta, Senin.
Bayu mengatakan bahwa kejadian itu begitu cepat. Pada saat dia mengambil gambar pembubaran massa aksi, tiba-tiba petugas memukul menggunakan tongkat.
Ia mengaku sempat menahan pukulan petugas menggunakan tangan, tapi pukulan itu malah mengenai kamera yang sedang digunakan untuk meliput kericuhan pada demo tersebut. "Kamera mati terkena pukulan. Tangan kiri juga lecet," ujarnya.
Bayu menyayangkan sikap petugas yang begitu represif sehingga tidak dapat membedakan mana jurnalis dan mana massa aksi.
Petugas Kepolisian telah menembakkan meriam air (water cannon) untuk menghalau massa aksi unjuk rasa yang mulai anarkis dengan melempari petugas di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI pada Senin siang.
View this post on Instagram