Rabu 13 Aug 2025 19:02 WIB

Kepala Staf IDF Mulai Siapkan Rencana Pencaplokan Gaza

Niatan Netanyahu meluaskan kekuasaan negara Zionis terkuak.

Tentara Israel mengerjakan tank dan APC di area persiapan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, Kamis, 15 Mei 2025.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Tentara Israel mengerjakan tank dan APC di area persiapan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, Kamis, 15 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kepala staf pasukan penjajahan Israel (IDF) Letjen Eyal Zamir dilaporkan telah menyetujui garis besar serangan besar militer mendatang untuk menaklukkan Kota Gaza. Ia akhirnya mengalah pada nafsu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencaplok wilayah tersebut.

Merujuk The Times of Israel, militer mengatakan “konsep utama rencana ofensif IDF di Gaza” telah dibahas dalam pertemuan yang diadakan Zamir Rabu pagi dengan Forum Staf Umum, bersama dengan perwira lain dan perwakilan Shin Bet.

Baca Juga

“Selama diskusi, tindakan IDF sejauh ini dipaparkan, termasuk serangan di wilayah Zeitoun yang dimulai kemarin,” kata militer. Ia membenarkan bahwa IDF telah memulai operasi baru di lingkungan Kota Gaza.

“Selain itu, konsep utama rencana langkah selanjutnya di Jalur Gaza telah dipresentasikan dan disetujui, sesuai dengan arahan kepemimpinan politik,” kata IDF. Ini mengacu pada serangan yang diperintahkan pemerintah terhadap Hamas di Kota Gaza, yang tidak akan segera dimulai.

Zamir dilaporkan menolak rencana pengambilalihan kota tersebut, dan baru-baru ini berselisih dengan Menteri Pertahanan Israel Katz. IDF mengatakan Zamir dalam pertemuan tersebut “menekankan pentingnya meningkatkan kesiapan pasukan dan kesiapan untuk pemanggilan cadangan, sambil melakukan penyegaran dan memberikan ruang bernapas [bagi tentara] menjelang misi yang akan datang.”

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus menggantikan Eyal Zamir jika pemimpin militer tersebut tidak segera memberhentikan para penasihatnya.

“Ketika Anda melihat orang-orang yang paling dekat dengan kepala staf, jelas mengapa dia menentang rencana kami untuk menduduki Gaza,” kata Ben Gvir dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan bahwa Zamir dikelilingi oleh tokoh-tokoh yang mendukung “penyerahan diri.”

“Jika [Zamir] tidak segera mengumumkan bahwa ia akan mengganti lingkaran dalam politik sayap kirinya, saya menyerukan kepada perdana menteri untuk segera menggantinya dengan kandidat yang berjuang untuk meraih kemenangan, bukan kandidat yang, bersama para penasihatnya, berupaya melemahkan kepemimpinan politik,” lanjutnya.

Pernyataan Ben Gvir mengikuti laporan stasiun televisi Kan tadi malam yang mengidentifikasi “lingkaran dalam” Zamir sebagai sekelompok mantan pejabat senior, termasuk mantan kepala staf Gabi Ashkenazi, mantan kepala Direktorat Operasi IDF Israel Ziv, dan mantan juru bicara IDF Avi Benayahu, yang semuanya kritis terhadap pemerintah. Benayahu membantah berkonsultasi dengan Zamir.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement