Selasa 29 Jul 2025 19:08 WIB

Tawarkan Investasi ke Asing, Gubernur Jateng: Tenaga Kerja Terampil dan SDA Melimpah

Luthfi menawarkan berbagai proyek, serta keuntungan berinvestasi di Jateng.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi.
Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengundang perwakilan sepuluh kedutaan besar (kedubes) dan puluhan calon investor ke acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Pada kesempatan itu, Luthfi menawarkan berbagai proyek, serta keuntungan berinvestasi di Jateng.

"Tenaga kerja yang sudah terampil dan sesuai dengan kebutuhan usaha. Mereka dilatih BLK (Balai Latihan Kerja). Sumber daya alam juga banyak dan bisa dikembangkan," kata Luthfi saat memberikan sambutan.

Baca Juga

Dia menjamin, proses perizinan untuk berinvestasi di Jateng tidak berbelit. Hal itu karena model perizinan usaha di Jateng adalah one gate system atau satu pintu. Sehingga lebih efisien dari sisi waktu.

Luthfi pun memberikan jaminan keamanan bagi investor yang hendak menanamkan modalnya di Jateng. Dia mengatakan, tidak akan ada aksi-aksi premanisme yang dapat mengganggu keberlangsungan usaha.

Pada kesempatan itu, Luthfi juga menawarkan 15 proyek kepada calon investor, antara lain pembangunan PLTM Banjaran dan Logawa (Banyumas), pengembangan PLTP Candi Umbul Telomoyo-Geo Dipa Energy, Kawasan Khusus Perikanan Terpadu (Kabupaten Cilacap-Blue Economy), Industri Udang Vaname Terpadu (Kabupaten Cilacap), Industri Perikanan Terpadu (Kabupaten Pati), dan Pengolahan Garam Industri (Kabupaten Jepara).

Sementara itu, sepuluh perwakilan kedubes yang diundang ke CJIBF antara lain Kedubes Jepang, Korea Selatan, Singapura, China, Malaysia, Belanda, dan Australia. Target Investasi Jateng pada 2025 adalah sebesar Rp78,33 triliun.

Hingga triwulan I, dari target yang dicanangkan sudah terealisasi Rp21,85 triliun (27,89 persen). Ia terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,77 triliun (36 persen) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp14,08 triliun (64 persen).

Terdapat lima besar sektor realisasi investasi PMDN dan PMA, yaitu industri tekstil, industri barang dan kulit alas kaki, industri karet dan plastik, industri makanan, industri perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Realisasi PMA terbesar berasal dari China, Korea Selatan, Hong Kong, Singapura, dan Belanda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement