REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa pelanggaran terhadap gencatan senjata yang baru diberlakukan antara Kamboja dan Thailand pada Selasa pagi (29/7) sudah diatasi.
Penegasan itu disampaikan oleh Anwar setelah pidatonya di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (29/7/2025). "Sudah diatasi," kata PM Malaysia itu.
Dia mengatakan bahwa hanya ada sedikit masalah dalam pelaksanaan gencatan senjata yang mulai berlaku pada Selasa pagi pukul 00.00 waktu setempat, menyusul konflik yang berlangsung di perbatasan Kamboja dan Thailand.
Anwar Ibrahim mengatakan masalah tersebut akan segera diselesaikan ketika para komandan dari kedua negara bertemu untuk menangani permasalahan tersebut.
"Dan saya sudah mendapatkan kabar terbaru. Saya dan Presiden Prabowo telah berbicara dengan kedua Perdana Menteri (Kamboja dan Thailand). Masalah ini sudah diatasi," katanya.
"Para komandan berada di lapangan. Jadi sekarang para komandan sudah bertemu dan berunding. Sejauh ini ya (situasinya sudah baik)," kata PM Anwar lebih lanjut.
Sebelumnya pada Senin, Kamboja dan Thailand yang bersengketa di perbatasan kedua negara menyepakati gencatan senjata 'segera' dan tanpa syarat dalam negosiasi damai di Kuala Lumpur, Malaysia.