REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja yang diumumkan Senin malam waktu setempat masih bertahan hingga Selasa (29/7/25), meski sejumlah bentrokan kecil kembali terjadi dan meningkatkan ketegangan di wilayah perbatasan.
Kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Malaysia ini mulai berlaku pada Selasa tengah malam. Namun gencatan masih rapuh.
Militer Thailand menuduh Kamboja melakukan serangan di beberapa titik pada Selasa pagi. Pemerintah Kamboja membantah tuduhan itu dan menyatakan tidak ada tembakan yang dilepaskan.
Pemerintah Thailand melaporkan terjadi kembali bentrokan di Phu Makhuea pada Selasa di kawasan gunung di wilayah sengketa dekat Provinsi Sisaket. Militer Thailand menyebutkan bahwa terjadi baku tembak ringan hingga Rabu pagi, namun tidak melibatkan artileri berat.
Juru bicara Kantor Perdana Menteri Thailand, Jirayu Houngsub, mengatakan bahwa militer saat ini sedang merespons dan mengendalikan situasi di lokasi tersebut.
Pertemuan antara komandan militer perbatasan dari kedua negara berhasil meredakan ketegangan. Mereka sepakat untuk menghentikan pergerakan pasukan, menghindari eskalasi, dan membentuk tim koordinasi menjelang pertemuan Komite Perbatasan Bersama yang dijadwalkan berlangsung di Kamboja pada 4 Agustus mendatang.