Kamis 18 Sep 2025 09:59 WIB

24 Warga Kamboja Terluka Bentrok dengan Tentara Thailand

Thailand didesak untuk mempertahankan gencatan senjata yang dicapai pada Juli.

Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Prey Chan, Banteay Meanchey, Kamboja, Jumat (29/8/2025). Sejumlah warga Kamboja di perbatasan Prey Chan masih menanti kejelasan status tempat tinggal mereka akibat konflik perbatasan Kamboja dengan Thailand. Sebelumnya, militer Thailand menutup akses jalan menuju Desa Prey Chan yang membuat warga Kamboja tidak dapat kembali ke rumah mereka.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Prey Chan, Banteay Meanchey, Kamboja, Jumat (29/8/2025). Sejumlah warga Kamboja di perbatasan Prey Chan masih menanti kejelasan status tempat tinggal mereka akibat konflik perbatasan Kamboja dengan Thailand. Sebelumnya, militer Thailand menutup akses jalan menuju Desa Prey Chan yang membuat warga Kamboja tidak dapat kembali ke rumah mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Kamboja pada Rabu melaporkan bahwa 24 warga negaranya terluka dalam bentrokan dengan tentara Thailand saat mencoba memasang pagar kawat berduri di sepanjang perbatasan.

Juru bicara Pen Bona mengatakan sejumlah warga sipil termasuk biksu Buddha mengalami luka atas insiden tersebut. Bona mendesak Thailand untuk mempertahankan gencatan senjata yang dicapai pada Juli lalu.

Baca Juga

"Ini demi mengurangi ketegangan, dan menghindari konfrontasi yang dapat meningkat menjadi kekerasan baru," katanya menurut kantor berita Agence Kampuchea Press yang dikelola pemerintah.

Sementara itu, Gubernur provinsi Banteay Meanchey, Kamboja mengatakan pasukan Thailand menembakkan gas air mata dan peluru tajam di sepanjang perbatasan.

Warga yang sedang memasang kawat kemudian memprotes aksi tentara Thailand, yang menurut mereka melanggar batas wilayah Kamboja.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement