Jumat 25 Jul 2025 23:47 WIB

Jumpa Vietnam Lagi di Final AFF U-23, Erick Thohir Berharap Indonesia Juara Main di Kandang Sendiri

Indonesia mengalahkan Thailand di semifinal Piala AFF U-23.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ketua Umum PSSI Ericck Thohir.
Foto: REPUBLIKA/Fitriyanto
Ketua Umum PSSI Ericck Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Timnas Indonesia U-23 memastikan lolos ke babak final ASEAN U-23 Mandiri Cup 2025 atau Piala AFF U-23. Indonesia menang adu penalti 7-6 (1-1) atas Thailand dalam laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (25/7/2025) malam.

Baca Juga

Pada laga final yang akan digelar Selasa (29/7/2025), Indonesia akan menghadapi juara bertahan Vietnam. Ini ulangan final tahun 2023. Kala itu berlaga di Thailand, Indonesia kalah dan harus menerima kenyataan hanya sebagai runner-up.

Ketua Umum PSSI Erick menyampaikannya harapannya timnas U-23 bisa menang atas Vietnam sehingga keluar sebagai juara. "Kita menang adu penalti masuk final luar biasa, back to back 2023 di Thailand. Sekarang kita tuan rumah, kalau bisa kita keluar sebagai juara," kata Erick.

"Ini kedua kali ketemu Vietnam di final AFF. Waktu di Thailand, cukup keras permainan Vietnam. Kalau mereka main keras lagi di sini, kita kasih keras juga karena kita tuan rumah. Keras tapi tidak boleh mencederai pemain lawan," lanjut Erick.

Menurut Erick, ada tiga hal yang harus dilakukan setelah laga semifinal malam ini. Pertama adalah recovery, jangan sampai ada pemain cedera lagi. Kedua melakukan evaluasi, tanpa mengubah pola permainan kita, Vietnam pasti siapkan strategi. Ketiga, Erick berharap Jens Raven dan Hokky Caraka lebih percaya diri.

Erick juga senang dengan mental yang ditunjukkan Hokky Caraka yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik setelah dipercaya menjadi penendang penalti kelima yang sangat menentukan di saat Indonesia tertinggal 3-4.

"Senang tadi Hokky mampu mencetak gol di saat krusial, dengan gol yang keren. Ini menunjukkan Hokky punya mental yang kuat. Walaupun banyak kritik itu lumrah, tapi kalau bully tidak lumrah, menyerang fisik. Harus bedakan kritik dan bully," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement