REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia meloloskan dua wakil nya ke babak semifinal China Open 2025 setelah wakil terakhir yang bermain di perempat final Gregoria Mariska Tunjung dihentikan wakil tuan rumah Han Yue. Gregoria kalah dua gim langsung 19-21, 18-21 dari Han Yue yang menempati unggulan empat dalam pertandingan yang berlangsung di Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Jumat (25/7/2025).
Dua wakil yang lolos adalah ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang mengalahkan unggulan tiga asal Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet 21-13, 18-21, 21-17. Sementara ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri mampu mengalahkan lawan tangguh asal Korea Selatan Kim Won-ho/Seo Seung-jae 21-19, 21-14 untuk mengamankan tiket semifinal turnamen bulu tangkis BWF Super 1000 ini.
Pelatih tunggal putri Imam Tohari menyatakan, Evaluasi dari penampilan Gregoria hari ini adalah dari sisi teknik harus bisa lebih rapi. Menurut Imam, insting Gregoria sudah kembali. Namun, ia memang masih banyak mati sendiri.
"Saya juga harus meningkatkan kelincahan dan fisiknya untuk lebih siap lagi di Kejuaraan Dunia nanti. Tadi memang di akhir pertandingan, Gregoria sempat merasakan sedikit pusing tapi secara keseluruhan kondisinya stabil dan ok," kata Imam.
Sebelumnya, Felisha mengucap syukur karena bisa menang lagi. Ia mengatakan, lawan mengambil gim kedua setelah mempercepat tempo. "Kami kurang bisa antisipasi," ujar dia.
Masuk di gim penentuan itu, sebelum interval, Felisha dan Jafar mencoba mengatur pola pikir mereka agar bisa kembali bermain nyaman seperti di gim pertama.
"Setelah interval, kami belajar dari gim kedua karena walau gim kedua kami kalah, tapi tidak jauh poinnya, banyak waktu untuk beradaptasi. Jadi coba dikombinasikan yang sudah terjadi di dua gim tersebut," ujar Felisha.
"Tadi di gim ketiga kami sempat kehilangan 3-4 poin beruntun karena drive-drive Jafar banyak out. Lalu saya bilang ke dia untuk lebih tenang. Ini yang kami pelajari dari pertandingan-pertandingan sebelumnya, harus bisa meningkatkan ketenangan."
Jafar/Felisha akan menghadapi Jiang Zhenbang/Wei Yaxin yang merupakan unggulan kedua. Felisha mengatakan, mereka harus tetap, tapi sekaligus tanpa beban.
"Sudah di semifinal, tidak ada yang harus ditakutkan, harus berani," kata Felisha.
Sementara Fikri menilai, keunggulan bola pertama dan kedua menjadi kunci kemenangannya bersama Fajar.
"Pertama mengucap alhamdulillah telah diberikan kelancaran dan kemenangan. Di lapangan Kami bisa mendominasi permainan hari ini terutama di gim kedua. Kami unggul di bola pertama dan keduanya, poinnya langsung berjarak lumayan jauh yang membuat kami lebih percaya diri."
Servis yang menyulitkan lawan juga jadi senjata tersendiri bagi Fikri. "Saya juga diberi masukan oleh a Fajar untuk lebih jeli dan bervariasi servisnya."
"Saya melihat Seo dipasangkan dengan siapa pun bisa bagus, bisa juara, saya harus mencontoh hal itu. Siapapun pasangannya harus tampil maksimal makanya tadi saya termotivasi, dengan Fajar juga harus bisa menang," ungkap Fikri mengenai Seo.
Fajar menambahkan, hari demi hari mereka terus membaik. Rotasi dan komunikasinya semakin lancar. "Kami bisa bermain nothing to lose karena pasangan dadakan, hanya sementara di dua turnamen ini jadi bermain dengan enjoy dan gembira," ujarnya.
Satu wakil Indonesia lainnya, yakni Rehan Naufaal Kusharjanto/Gloria Emanulle Widjaja, juga gagal ke empat besar. Rehan/Gloria harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping 14-21, 11-21.