REPUBLIKA.CO.ID, JAKART -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengirim lebih dari 2.500 personel wanita untuk bertugas dalam pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Peacekeeping) sejak 2008. Angka itu berdasarkan kajian Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.
"Indonesia telah mengirimkan 2.556 personel wanita penjaga perdamaian sejak 2008, dari keseluruhan 24 ribu personel penjaga perdamaian yang diikutsertakan selama ini," ucap Kasubdit Pengembangan Kajian pada Kedeputian Pengkajian Strategis Lemhannas RI, Kolonel (Sus) Ratih Pusparini, di Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Ratih mengatakan, para personel wanita dari TNI tersebut pada umumnya ditugaskan pada fungsi pendukung, seperti medis, logistik, ataupun administrasi. Ada pula personel wanita yang dijadikan pengamat militer yang bertugas melakukan observasi langsung terhadap kondisi lapangan di wilayah konflik dalam rangka pelaksanaan misi perdamaian PBB.
Sebagai personel TNI wanita pertama yang ikut serta dalam misi perdamaian PBB pada 2008, Ratih mengaku, sempat ditugaskan sebagai pengamat militer saat mengikuti misi di Timur Tengah. Namun demikian, Ratih menyebut, persentase personel wanita yang dikirimkan TNI di misi perdamaian PBB selama ini sangat mungkin ditingkatkan lagi karena jumlahnya masih terlalu sedikit.