Kamis 24 Jul 2025 02:18 WIB

Program Pipanisasi Air Bersih Sasar Kebutuhan Dasar Masyarakat dan Pertanian

Pangumbahan dikenal daerah tadah hujan yang kerap kekeringan saat musim kemarau.

Program pipanisasi air bersih yang digagas TNI Angkatan Darat (TNI AD) di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, menjadi harapan ketersediaan air bersih bagi masyarakat dan pertanian.
Foto: Ist
Program pipanisasi air bersih yang digagas TNI Angkatan Darat (TNI AD) di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, menjadi harapan ketersediaan air bersih bagi masyarakat dan pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pipanisasi air bersih yang digagas TNI Angkatan Darat (TNI AD) di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, menjadi harapan ketersediaan air bersih bagi masyarakat dan pertanian. Proyek strategis nasional TA 2025 ini menyasar kebutuhan mendasar warga sekaligus membuka peluang penguatan sektor pertanian dalam mendukung swasembada pangan di wilayah pesisir selatan Jawa Barat.

Selama ini, Pangumbahan dikenal sebagai daerah tadah hujan yang kerap dilanda kekeringan saat musim kemarau. Melalui pipanisasi dari mata air Curug/Leuwi Lodong sejauh 9 kilometer, kini masyarakat dapat menikmati akses air bersih yang stabil. Program ini menghadirkan 4 bak utama berukuran 8x8x1,5 meter dan 8 bak pembagi berukuran 4x4x1,5 meter, dengan cakupan lahan pengairan seluas 424,7 hektare.

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP), Kementerian Pertanian, Leli Nuryati, menyampaikan pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat fondasi pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim. “Kehadiran air bukan hanya menyelamatkan tanaman, tapi membuka peluang peningkatan produktivitas dan ini akan mempercepat terwujudnya swasembada pangan berbasis desa,” ujar Leli.

Ia menambahkan PVTPP siap mendampingi para petani dalam pemanfaatan benih unggul, proteksi tanaman, dan penguatan kapasitas kelembagaan petani agar program ini memberi dampak nyata dan berkelanjutan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi TNI AD dalam pembangunan infrastruktur dasar di daerah-daerah yang selama ini kekurangan akses air bersih. Di Jawa Barat masih banyak sawah tadah hujan yang membutuhkan sentuhan seperti ini.

Dedi berharap program pipanisasi bisa direplikasi di kabupaten lain. Selain untuk pertanian, air bersih ini juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar, termasuk sekolah-sekolah. "Pendidikan yang baik harus ditopang sanitasi dan air bersih,” kata Dedi.

Program ini merupakan kolaborasi lintas sektoral antara Kementerian Pertanian dan TNI AD untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh petani, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas serta mendorong pertumbuhan ekonomi desa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement