Senin 05 Aug 2019 10:36 WIB

500 Hektare Tanaman Padi di Banyumas Puso Akibat Kekeringan

Lahan tanaman padi mengalami kekeringan karena merupakan sawah tadah hujan

Ilustrasi petani yang mengalami kekeringan
Foto: Humas Kementan
Ilustrasi petani yang mengalami kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Tanaman padi seluas 500 hektare di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami puso akibat kekeringan. Keterangan ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Widarso.

"Tanaman padi yang mengalami puso itu di antaranya berada di Kecamatan Lumbir, Gumelar, Jatilawang, dan Purwojati karena merupakan sawah tadah hujan. Purwojati yang paling banyak," kata Widarso di Purwokerto, Senin (5/8).

Baca Juga

Menurut dia, sebagian besar tanaman padi sawah tadah hujan di Kabupaten Banyumas yang total luasnya mencapai kisaran 7.500 hektare masih bisa dipanen. Selain itu, tanaman padi di area persawahan yang menggunakan irigasi teknis tidak terkendala kekeringan akibat musim kemarau. Ini karena masa tanamnya sudah terpola.

"Total potensi panen di Kabupaten Banyumas pada musim tanam kali ini sekitar 30 ribu hektare," katanya.

Widarso mengakui jika banyak petani sawah tadah hujan yang kecele. Para petani mengira masih ada hujan saat musim kemarau seperti tahun-tahun sebelumnya.

Akan tetapi ternyata musim kemarau kali ini benar-benar kering sehingga banyak sawah tadah hujan yang mengalami kekeringan. Terkait hal itu, Widarso mengatakan sebagian petani memanfaatkan sawahnya baik yang tadah hujan maupun irigasi teknis untuk menanam palawija.

"Dari pantauan kami, luasan tanaman palawija khususnya kedelai hingga saat ini mencapai kisaran 1.000 hektare. Sedangkan kacang hijau dan sebagainya hanya sedikit," katanya. Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Agustus diperkirakan menjadi puncak musim kemarau di wilayah Jawa Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement