Ahad 27 Jul 2025 23:23 WIB

Peresmian Dapur MBG Pertama di Bone, Layani Ribuan Santri

Dapur MBG bentuk nyata kehadiran negara dalam pemenuhan gizi dan dukungan pesantren.

Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar meresmikan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) pertama di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Ahad (27/7/2025).
Foto: Republika.co.id
Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar meresmikan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) pertama di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Ahad (27/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar didampingi Deputi Badan Gizi Nasional (BGN) Nyoto Suwignyo meresmikan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) pertama di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Ahad (27/7/2025). Berlokasi di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ikhlas, Desa Ujung, dapur MBG ditujukan untuk melayani kebutuhan gizi ribuan santri setiap harinya.

Peresmian yang dihadiri Ketua Umum Gerakan Dapur Indonesia (Garuda) Nofalia Heikal Safar ditandai pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti, disaksikan jajaran Kemenag dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone. Menag Nasaruddin mengapresiasi berdirinya dapur MBG pertama di Bone.

Menurut dia, dapur MBG sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam pemenuhan gizi dan dukungan pendidikan pesantren. "Ini bukan sekadar dapur. Ini rumah gizi dan penggerak ekonomi rakyat. Bahan makanan akan dipasok dari petani, nelayan, dan peternak lokal," ujar Nasaruddin.

Dapur MBG yang dikelola Yayasan Garuda siap beroperasi pada awal Agustus 2025. Setiap hari, dapur akan memproduksi hingga 4.000 porsi makan siang gratis yang diolah oleh 50 juru masak dalam tiga sif. "Saya berharap dapur ini benar-benar bermanfaat bagi santri dan masyarakat sekitar. Semoga bisa menjadi contoh dan memperkuat ekonomi lokal," ujar Nofalia.

Deputi BGN Nyoto Suwignyo menjelaskan, dapur MBG mengusung prinsip gizi seimbang dan menyajikan menu yang berbasis bahan pangan lokal. "Gizi seimbang, rasa lokal, dan keamanan pangan adalah prioritas utama. Ini akan menjadi dapur percontohan nasional," ujar Nyoto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement