REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Seiring dengan berkembangnya dunia kuliner Indonesia, banyak talenta muda yang melihat melampaui batas nasional untuk mengubah hasrat mereka terhadap makanan menjadi karier global.
Untuk mendukung dan menginspirasi generasi koki dan pengusaha makanan berikutnya, At-Sunrice GlobalChef Academy di Singapura meluncurkan Scholarship Brew, acara khusus yang dirancang untuk membantu siswa Indonesia memulai perjalanan kuliner internasional mereka.
Berlangsung pada Ahad (27/7/2025) di Aloft South Jakarta, acara ini menawarkan kesempatan bagi calon profesional kuliner untuk melamar beasiswa hingga 100 persen untuk semester pertama mereka di At-Sunrice GlobalChef Academy
Selain itu mereka dapat menemukan model belajar dan bekerja dengan magang berbayar di restoran dan bar terbaik di Singapura.
Para calon peserta dapat langsung cerita dari para alumni yang telah mengubah impian kuliner mereka menjadi karier yang sukses
Proses seleksi mencakup dua penilaian untuk mengevaluasi bakat, pengetahuan umum, dan keterampilan analitis, memastikan bahwa kandidat yang paling menjanjikan terpilih.
Lebih dari sekadar kesempatan bantuan keuangan, Scholarship Brew adalah batu loncatan bagi anak muda Indonesia yang mencari pendidikan bermakna dan diakui secara internasional di bidang seni kuliner.
Model belajar sambil menghasilkan program ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dan kemandirian finansial, dengan pendapatan bulanan sebesar 1.200–1.600 dolar Singapura (sekitar Rp 15–20 juta) selama magang berbayar.
Michael Suyanto, lulusan At-Sunrice tahun 2008, membagikan perjalanan kariernya dari koki hingga General Manager Privy Hospitality Group.
Michael telah membangun karier yang menjembatani keunggulan kuliner dengan kepemimpinan. Sejak lulus, Michael telah mengasah keterampilannya di industri F&B, bekerja di berbagai restoran ternama dan tim kuliner.
Perjalanan kepemimpinannya mencapai puncaknya pada peran saat ini sebagai General Manager di Privy Hospitality Group, di mana dia tidak hanya terus meningkatkan pengalaman bersantap tetapi juga memimpin timnya menuju kesuksesan.
Juga bergabung dalam acara ini adalah Koki Yohans Gozal, seorang profesional kuliner berpengalaman dengan semangat menciptakan pengalaman makanan yang melampaui batas.
Dengan karier yang membentang di berbagai destinasi kuliner seperti Singapura, Bali, dan Jakarta, Yohans dikenal karena kemampuannya memadukan cita rasa tradisional dan kontemporer.
Dalam beberapa tahun terakhir, dia menemukan inspirasi baru dalam masakan Thailand dan sedang bersiap untuk membuka "Young," konsep kuliner Thailand baru yang menarik yang akan lebih menonjolkan pendekatan khasnya dalam menata ulang cita rasa Asia Tenggara.
At-Sunrice menawarkan jalur yang lebih cepat dan cerdas bagi calon profesional Food and Beverage (F&B) yakni mendapatkan dua ijazah (Kuliner atau Pastri & Roti + Kewirausahaan Makanan atau Kebugaran Kuliner).
Selain itu ada pilihan untuk mengambil gelar Sarjana Seni (dengan predikat kehormatan) dalam Studi Bisnis dengan Kewirausahaan bersama Universitas London Barat.
Lulus hanya dalam 2,5 tahun dengan magang industri berbayar hingga 18 bulan. Peserta didik juga dapat mempelajari masakan Asia dan Barat, dengan fokus pada inovasi, rempah-rempah, dan kesehatan
"Yang membedakan At-Sunrice adalah model belajar dan bekerja kami yang mendalam," kata Direktur Perekrutan Siswa di At-Sunrice GlobalChef Academy, Suman Subbian, dalam keterangannya, Ahad.
"Siswa kami tidak hanya duduk di kelas—mereka mendapatkan pengalaman langsung di industri melalui magang berbayar, memberikan mereka dasar yang kuat untuk karier internasional yang sukses di dunia kuliner," tambah Suman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika