Rabu 23 Jul 2025 10:42 WIB

Tiga Fakta Baru Ini Jadi Titik Terang Kematian Diplomat Arya

Tidak ada kunci rusak di kamar kos diplomat Arya.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
CCTV rekam penjaga kos intip kamar diplomat yang ditemukan tewas.
Foto: Istimewa
CCTV rekam penjaga kos intip kamar diplomat yang ditemukan tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Titik terang kasus diplomat Kementeria Luar Negeri Arya Dayu Pangayunan perlahan mulai dibuka. Hal itu setidaknya bisa dibaca dari bocoran video CCTV kamar kos yang diungkap ke publik serta keterangan dari Kompolnas terkait kondisi kamar korban.

Dari beragam informasi itu belum ada bukti yang mengarah ke kasus pembunuhan meski polisi belum mau menyimpulkan sampai semua benar-benar jelas.

Baca Juga

Dalam keterangan terbaru Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan TKP dengan cukup detail. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan informasi yang telah didapat sebelumnya terkait kasus kematian pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) itu.

Pertama, menurut dia, posisi kunci itu menjadi salah satu faktor yang krusial untuk menentukan penyebab kematian korban. Karena itu, pihaknya memastikan kondisi kunci pintu secara fisik dan mengonfirmasi ulang kepada penjaga indekos.

Cak Anam mengatakan, terdapat dua kunci yang ada di pintu kamar korban. Satu kunci merupakan kunci pintu yang bisa dibuka dari dalam dan luar kamar, sementara satu kunci lainnya berupa slot yang hanya bisa dibuka dari dalam kamar.

"Saya nanya ini posisi kunci yang slot, pertama yang slot ya yang hanya bisa dibuka dan ditutup dari dalam, itu posisinya terkunci. Jadi kami tadi konfirmasi langsung ke penjaganya karena ada video juga. Kami cek videonya, kami konfirmasi ke dianya, waktu dibuka posisinya terkunci," ujar dia.

Artinya tidak ada pihak yang mendobrak dari luar untuk masuk memaksa ke dalam.

Kedua, bagaimana dengan plafon, apakah mungkin orang masuk ke dalam lewat plafon?

Menurut Cak Anam, sapaan akrab Choirul Anam, kondisi plafon, menurut dia, dalam keadaan baik. Ia menyebutkan, tidak ada tanda-tanda kerusakan di kamar korban.

Dengan begitu semua akses pintu masuk semua normal tidak ada kerusakan.

Ketiga, apakah ada seseorang yang masuk bersama korban sebelum kematian?

Dari setidaknya dua rekaman CCTV yang beredar dan didapat Republika, tidak ada satu pun yang menayangkan ada seseorang masuk. Bahkan di dalam video-video terakhir korban di kos juga tidak ditemukan ada orang lain.

Video yang cukup viral adalah saat penjaga membuka paksa kamar korban lewat ventilasi. Kemudian video saat penjaga sempat mengintip kamar korban sebelum penemuan jasad.

Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam mengakui bahwa penjaga indekos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, itu terekam CCTV tengah mengintip ke kamar korban. Hal itu dilakukan karena penjaga diminta oleh istri korban.

"Salah satu yang paling penting, memang comfirm ada komunikasi antara istri sama penjaga kos," kata dia, Selasa (22/7/2025).

Cak Anam --sapaan Choirul Anam-- mengatakan, pihaknya telah memeriksa komunikasi antara istri korban dan penjaga indekos itu secara lengkap. Ia juga telah paham konteks komunikasi di antara mereka berdua.

"Komunikasi antara penjaga kos dan istri kami dapat detail per detailnya, kami dapet menit per menitnya. Apa saja dia bicarakan, kami dapet dan kami tahu konteksnya," kata dia.

Menurut dia, ada alasan tersendiri penjaga indekos itu tidak mengetuk pintu kamar korban saat mengeceknya. Meski begitu, ia tidak mengungkapkan alasan tersebut.

"Jadi kalau tadi misalnya, kenapa kok enggak langsung ketuk pintu dan sebagainya, kami jelasin konteksnya. Termasuk kami juga membaca WA-nya," ujar Cak Anam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Keterangan keluarga

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement