Selasa 09 Dec 2025 06:14 WIB

Tembus Wilayah Terisolasi di Tapteng, TNI Jalan Kaki Terobos 20 Titik Longsor

TNI bangun 20 jembatan bailey, 8 unit di Aceh, 8unit di Sumut, dan 4 unit di Sumbar.

Prajurit TNI dari Yonif 122/Tombak Sakti (TS) dan Yonif 125/Simbisa berjalan kaki menembus wilayah terisolasi di Tapanuli Tengah, Sumut.
Foto: Puspen TNI
Prajurit TNI dari Yonif 122/Tombak Sakti (TS) dan Yonif 125/Simbisa berjalan kaki menembus wilayah terisolasi di Tapanuli Tengah, Sumut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit TNI dari Yonif 122/Tombak Sakti (TS) dan Yonif 125/Simbisa terus bergerak mengintensifkan penyaluran bantuan bencana alam di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Sejak Sabtu (6/12/2025), sebanyak 40 personel menggelar patroli sekaligus membuka jalan pengiriman logistik menuju Dusun Lapan Lombu, Kelurahan Nauli, Kecamatan Sitahuis.

Hebatnya, karena akses jalan masih tertutup kayu dan lumpur, para prajurit memilih berjalan kaki. Patroli tersebut bertujuan untuk menilai kondisi wilayah pascabencana sekaligus membuka akses jalur distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak.

Baca Juga

"Dalam pergerakannya, personel menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam dari Desa Parsikaman melalui Aek Raisan dan Aek Mompang. Sepanjang rute, ditemukan sedikitnya 20 titik longsor yang menghambat akses menuju lokasi," kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Setibanya di Kelurahan Nauli, sambung dia, personel TNI AD itu langsung melaksanakan pendataan kondisi wilayah dan kebutuhan warga. Dari hasil pendataan, kata Agung, diketahui aliran listrik masih tersedia. Namun, masyarakat mengalami kesulitan air bersih akibat terputusnya saluran air sekitar satu kilometer dari permukiman.

Selain itu, tercatat data korban jiwa di beberapa lokasi, yakni di Aek Mompang sebanyak lima orang (tiga ditemukan, dua masih dalam pencarian) di Desa Mardame sebanyak 13 orang (11 ditemukan dan dua masih dalam pencarian). Sementara di Kecamatan Sitahuis dan Kelurahan Nauli tidak terdapat korban jiwa.

Menurut Agung, di lokasi, personel TNI bersama masyarakat juga telah menyiapkan landing zone (LZ) helikopter yang sangat strategis untuk mendukung pendorongan logistik melalui udara. LZ tersebut mampu menjangkau tiga wilayah terdampak, yakni Desa Naga Timbul dengan jumlah penduduk sekitar 1.200 jiwa, Kelurahan Nauli sekitar 2.000 jiwa, dan Desa Mardame sekitar 1.100 jiwa.

"Adapun kebutuhan mendesak masyarakat, meliputi beras, mi instan, minyak goreng, genset beserta bahan bakar, perangkat Starlink, obat-obatan seperti obat gatal dan demam untuk anak maupun dewasa, serta pakaian layak pakai," ucap Agung.

Sebagai langkah percepatan pemulihan, sambung dia, telah disusun sejumlah rencana kegiatan oleh personel TNI. Di antaranya, pendorongan logistik menggunakan helikopter Mi-17 sebanyak tiga sortie, pendirian dapur lapangan, perbaikan saluran air bersih, pendorongan logistik dengan berjalan kaki ke dusun-dusun yang belum terjangkau, serta pelayanan kesehatan dan pemberian obat-obatan kepada masyarakat.

"Seluruh upaya tersebut dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi sekaligus mempercepat stabilisasi kondisi di wilayah terdampak bencana," ucap Agung.

photo
Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI Brigjen Osmar Silalahi (depan mikrofon). - (Puspen TNI)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement