REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan mengatakan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dapat menggerakkan lini usaha wilayah pesisir khususnya produk kelautan dan perikanan di tingkat desa maupun kelurahan.
"Kaitan dengan lini usaha wilayah pesisir harapannya nanti Koperasi Desa Merah Putih inilah yang bisa menggerakkan baik itu dari sisi hulu berkaitan dengan produksi," ujar Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Pangan Muhamad Mawardi di Jakarta, Kamis.
Terdapat beberapa desa ataupun wilayah yang punya potensi perikanan budi daya besar, artinya perikanan budidaya ini dapat menggerakkan lini usaha ekonomi wilayah pesisir di sisi hulu.
Kemudian Koperasi Desa Merah Putih juga dapat menggerakkan lini usaha di sisi hilir yang artinya koperasi tersebut dapat menghubungkan pasar.
Selain itu Koperasi Desa Merah Putih juga diharapkan untuk bagaimana meningkatkan olahannya di level UMKM atau level industri, ujar dia.
Peluncuran Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dijadwalkan pada 21 Juli 2025. Hingga saat ini, tercatat sekitar 81 ribu Kopdes/Kel Merah Putih sudah terbentuk, dengan 77 ribu di antaranya telah memiliki badan hukum koperasi.
Semula, peluncuran ini direncanakan dilakukan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli, tetapi ditunda karena agenda Presiden di luar negeri.
Selain persiapan peluncuran, pemerintah saat ini juga sedang melakukan penyempurnaan regulasi agar tidak ada hambatan dalam operasional Kopdes setelah diluncurkan.
Salah satu poin penting adalah regulasi mengenai enam gerai utama yang akan dijalankan Kopdes. Pertama, terkait LPG, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera menyelesaikan regulasi agar Kopdes dapat menjadi pangkalan resmi LPG.
Kedua, mengenai pupuk, peraturan terkait juga akan disesuaikan sehingga Kopdes akan secara otomatis dapat berfungsi sebagai bank pupuk.
Selain itu, regulasi gerai sembako juga tengah disiapkan agar Kopdes dapat mendapatkan izin untuk menjual sembako dan kebutuhan pokok lainnya.
Ia mengatakan menjelang peluncuran, sebanyak 103 Kopdes percontohan telah beroperasi dan tersebar di 38 provinsi serta 103 kabupaten.