Senin 14 Jul 2025 19:30 WIB

Riuh Rendah Hari Pertama Sekolah Rakyat dan Harapan Bagi Anak-Anak dari Keluarga Miskin

Sekolah Rakyat menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Para siswa bersiap mengikuti acara Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun ajaran 2025/2026 di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Inten Soeweno, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025). Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para siswa Sekolah Rakyat resmi dimulai serentak di 63 titik di seluruh Indonesia pada hari ini Senin (14/7/2025). Selain di 63 titik yang telah memulai MPLS, sebanyak 37 titik lainnya akan memulai MPLS pada akhir Juli 2025. Total 100 titik lokasi rintisan mulai beroperasi di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2025/2026. Program Sekolah Rakyat ini menjadi bagian dari upaya untuk menyiapkan generasi penerus yang unggul dan kompetitif menuju Indonesia Emas 2045.
Foto: Republika/Prayogi
Para siswa bersiap mengikuti acara Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun ajaran 2025/2026 di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Inten Soeweno, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025). Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para siswa Sekolah Rakyat resmi dimulai serentak di 63 titik di seluruh Indonesia pada hari ini Senin (14/7/2025). Selain di 63 titik yang telah memulai MPLS, sebanyak 37 titik lainnya akan memulai MPLS pada akhir Juli 2025. Total 100 titik lokasi rintisan mulai beroperasi di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2025/2026. Program Sekolah Rakyat ini menjadi bagian dari upaya untuk menyiapkan generasi penerus yang unggul dan kompetitif menuju Indonesia Emas 2045.

REPUBLIKA.CO.ID, Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS) Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Senin (14/7/2025) pagi sekitar pukul 07.30 WIB sudah riuh dengan kedatangan para ibu yang menggandeng anak-anak dengan seragam merah-putihnya. Senyum merekah para ibu itu, menandai dimulainya Program Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.

Ridwan, siswa asal Kabupaten Bogor, yang mengaku tempat tinggalnya berjarak tak sampai 1 km dari lokasi STIS Cibinong, tahun ini mulai menginjak kelas 1 SMP. Ia sangat senang bisa terpilih menjadi salah satu siswa di Sekolah Rakyat. Ayah dan ibu yang mengantarkannya hari ini ke sekolah menjadi bentuk dukungan semangatnya untuk belajar.

Baca Juga

STIS Cibinong, aset milik Kemensos 'disulap' menjadi Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor. Total ada 100 siswa yang akan mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat ini. Mereka terbagi dalam empat rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SMP. Masing-masing rombel berisi sebanyak 25 siswa.

Pada Senin, pembukaan masa pengenalan lingkungan satuan pendidikan (MPLS) siswa Sekolah Rakyat juga dilakukan serentak di 62 titik lainnya di seluruh Indonesia. Sedangkan 37 titik lainnya akan memulai MPLS pada akhir Juli 2025.

Total terdapat 100 titik lokasi rintisan Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi di seluruh Indonesia pada Tahun Ajaran 2025/2026. Selama MPLS, selain pengenalan lingkungan sekolah, para siswa juga akan menjalani cek kesehatan gratis, kedisiplinan, tes talenta DNA, hingga pengenalan kartu siswa.

Selanjutnya di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor terdapat empat ruang kelas, tiga asrama, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, laboratorium IPA, masjid, lapangan futsal, perpustakaan, UKS, ruang BK, dan ruang OSIS.

Sekolah Rakyat digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Program ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Sekolah dengan konsep berasrama ini bersifat gratis, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Seluruh siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari. Nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum.

Sistem pembelajaran yang digunakan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 mengadopsi fitur Learning Management System dan mengintegrasikannya dengan modul pembelajaran digital sehingga bisa menjangkau anak-anak di wilayah terpencil, dan area-area lain yang selama ini luput dari akses pendidikan berkualitas.

In Picture: Atraksi Kesenian Hibur Siswa SDN 158 Babakan Sari saat Kegiatan MPLS

photo
Para siswa baru melihat atraksi kesenian saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS di SDN 158 Babakan Sari, Kota Bandung, Senin (14/7/2025). - (Edi Yusuf)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement