REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melakukan uji coba program sekolah swasta gratis di 40 sekolah swasta mulai tahun ajaran 2025-2026. Meski sudah berjalanan, hingga kini belum ada payung hukum dalam uji coba program pendidikan tersebut.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radja Gah mengatakan, pihaknya masih terus memproses dasar hukum untuk pelaksanaan program sekolah gratis dalam bentuk peraturan gubernur (pergub). Pelaksanaan uji coba sengaja dilakukan lebih dulu karena tahun ajaran baru telah dimulai per hari ini.
"Kami secara simultan bersamaan (menyiapkan pergub). Kalau pergub dulu, kan enggak (gratis) sekolah, nanti kasihan," kata Taga saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Senin (14/7/2025).
Menurut dia, Disdik DKI juga telah melakukan musyawarah dengan para pengelola sekolah swasta diuji coba untuk digratiskan. Seluruh sekolah itu telah sepakat untuk melaksanakan uji coba meski dasar hukum program sekolah swasta gratis belum ada.
Sebagai dampak dari belum adanya payung hukum, kata Taga, belum ada anggaran yang bisa digunakan untuk membiayai program tersebut. Artinya, operasional sekolah swasta gratis itu baru akan dibayar setelah pergub diterbitkan. Namun, ia mengeklaim, pihak sekolah yang diuji coba telah paham dengan konsekuensi tersebut.
"Iya (pembayaran menunggu pergub), dan mereka paham. Kalau boleh saya sampaikan, inilah kolaborasi antara masyarakat dengan pemda," ucap Taga.
Meski demikian, kata Taga, sekolah yang diuji coba mesti memberi tahu kepada seluruh siswa bahwa program tersebut telah diberlakukan. Artinya, pihak sekolah tidak boleh lagi meminta pembayaran dari orang tua siswa. "Bagaimana kalau yang sudah (bayar uang pangkal)? Kalau yang sudah, dicatat, dibuat pernyataan pakai materai yang akan dikembalikan kalau uang cair," kata dia.
Total siswa yang bersekolah di 40 sekolah swasta yang diuji coba gratis itu berjumlah 14.905 orang dengan 436 rombongan belajar (rombel). Sementara kuota untuk uji coba program sekolah swasta gratis di Jakarta hanya untuk 4.932 siswa dengan 142 rombel yang baru masuk kelas awal tahun ini, seperti kelas I SD, VII SMP, dan X SMA/SMK. Sedangkan untuk siswa yang sudah bersekolah di sekolah itu akan digratiskan secara bertahap.
Ketika ditanya mengenai total anggaran untuk pelaksanaan uji coba program sekolah swasta, Taga belum mau mengungkapkannya. Ia mengaku harus melihat datanya terlebih dahulu. "Nanti saya lihat dulu ya, karena saya takut salah. Nanti saya kabarin kalau sudah dapat datanya," ujar Taga.
Selain itu, Taga mengungkapkan, kuota siswa yang ditentukan bisa mendapatkan pendidikan gratis mencapai 4.932 orang dengan 142 rombongam belajar (rombel) di 40 sekolah. "Semua siswa yang baru daftar sekarang atau yang ada di situ itu dibiayai," kata Taga.