REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Perang terbuka antara Iran versus Israel telah berhenti menyusul gencatan senjata yang didorong AS. Paman Sam yang sebelumnya ikut menyerang Iran ogah untuk melanjutkan pertempuran lebih jauh hingga menjatuhkan rezim di Teheran.
Presiden Trump menganggap bahwa tujuan besarnya untuk melumpuhkan program nuklir Iran telah berhasil. Kemampuan nuklir Iran sudah mundur beberapa tahun.
Namun muncul spekulasi lain mengapa AS tak mau menyerang seperti saat menduduki Afghanistan dan Irak.
Spekulasi itu dari mulai kekhawatiran perang akan berimbas pada ekonomi dunia hingga pukulan besar buat anggaran Israel.
Salah satu kekhawatiran perang berimbas besar ke ekonomi dunia tersebut muncul ketika Iran membuka opsi untuk menutup selat Hormuz.
Dalam laporan Reuters seperti dilansir laman Al-Arabiya, Rabu (2/7/2025), militer Iran disebut sudah siap memuat ranjau laut di Teluk Arab bulan lalu.
Ini merupakan langkah yang meningkatkan kekhawatiran di Washington bahwa Teheran bersiap untuk memblokade Selat Hormuz. Demikian menurut informasi dua pejabat AS.
"Persiapan yang sebelumnya tidak dilaporkan, yang terdeteksi oleh intelijen AS, terjadi beberapa saat setelah Israel melancarkan serangan rudal pertamanya terhadap Iran pada 13 Juni," kata para pejabat, yang meminta anonimitas untuk membahas masalah intelijen sensitif.
View this post on Instagram