REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hanya 22 persen warga Amerika Serikat (AS) yang percaya klaim Presiden Donald Trump bahwa serangan militer AS ke Iran telah "menghancurkan secara total dan sepenuhnya" fasilitas nuklir utama. Persentase itu diketahui dari hasil polling yang digelar oleh Yahoo/YouGov yang dirilis Rabu (2/7/2025) dilansir Yahoo News.
Dan hanya 31 persen warga AS yang percaya bahwa serangan AS pada akhirnya akan menghasilkan "lebih banyak kebaikan daripada keburukan", sementara 49 persen berpikir sebaliknya. Survei digelar terhadap 1.597 orang dewasa, pada periode 26-30 Juni, menunjukkan skeptimisme serius publik akan keefektivan keputusan Trump yang menjatuhkan bom-bom dik fasilitas nuklir Fordow dan Natanz milik Iran pada bulan lalu (fasilitas di Isfahan dihantam oleh rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal selam).
Sejak serangan AS itu, Trump dan sekutunya berulang-kali menegaskan bahwa mereka telah mencapai tujuan dari serangan, "Kehancuran dari kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman nuklir dari sponsor teror nomor satu di dunia," kata Trump pada 22 Juni. Namun, laporan lain menyatakan bahwa, Iran kemungkinan telah memindahkan stok-stok uranium mereka sebelum serangan AS dilancarkan.