Rabu 02 Jul 2025 00:10 WIB

Jawab Isu Sengketa, Ini Asal Usul Kepemilikan Tanah Blang Padang di Aceh Menurut TNI AD

Pemprov Aceh dinilai bisa mengambil lahan itu asal melakukan prosedur berlaku.

Prajurit TNI Kodam Iskanda Muda mengikuti apel gelar pasukan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Aceh, Rabu (2/2/2022).
Foto: Antara/Ampelsa
Prajurit TNI Kodam Iskanda Muda mengikuti apel gelar pasukan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Aceh, Rabu (2/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan asal usul kepemilikan tanah lapang Blang Padang yang ada di Provinsi Aceh.

Dalam pernyataan pers resmi di Jakarta, Selasa, Kadispenad menjelaskan bahwa tanah tersebut awalnya dipakai oleh Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai tempat pemusatan pasukan di masa perjuangan 1945.

Baca Juga

Setelah itu, KNIL selaku pihak Belanda menyerahkan lahan serta sarana dan prasarananya ke pihak Indonesia.

"Pada tahun 1950, Pemerintah Belanda melalui KNIL melaksanakan penyerahan seluruh sarpras militer yang berada di atas tanah Blang Padang dan sekelilingnya kepada pihak militer Indonesia dan beberapa dokumen tersimpan di TNI AD terkait hal tersebut," kata Wahyu. 

Selanjutnya, kata Wahyu, setelah melewati beberapa tahapan administrasi, Menteri Keuangan (Menkeu) selaku Pengelola Barang (PB) mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KMK-193/KM.6/WKN.1/KNL.01/2021 tanggal 24 Agustus 2021 tentang Penetapan Status Pengguna (PSP) kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Surat tersebut mengukuhkan status Kemhan sebagai Pengguna Barang (PB), dalam hal ini lahan tersebut. "Tahapan berikutnya, Kemhan selaku Pengguna Barang menyerahkan pengelolaan tanah tersebut kepada TNI AD selaku Kuasa Pengguna Barang (KPB)," kata Wahyu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement