Rabu 25 Jun 2025 09:33 WIB

Toto Izul: Tunda Reshuffle, Cara Prabowo Lakukan Detoksifikasi Kabinet

Prabowo tak mungkin membiarkan kabinetnya bercitra buruk dengan rapot merahnya.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah.
Foto: istimewa/doc pribadi
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menilai, langkah Presiden Prabowo Subianto yang belum melakukan reshuffle terhadap sejumlah menteri yang dinilai bermasalah, merupakan strategi cerdas dalam melakukan detoksifikasi kabinet.

Hal ini disampaikan Toto Izul Fatah, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo yang menyatakan bahwa dirinya tak berencana melakukan reshuffle kabinet. Menurutnya, sikap Prabowo tersebut memberikan dua pesan penting. Pertama, Prabowo tak ingin membuat keputusan hanya semata-mata tekanan publik. Kedua, Prabowo sedang ingin memberi kesempatan kepada para pembantunya untuk bekerja maksimal.

Namun begitu, Toto mengingatkan agar para pembantunya di kabinet tidak terlena dan bersenang-senang dahulu. Sebab, dibalik itu semua, Prabowo sedang menyiapkan sebuah strategi cerdas dalam melakukan detoksifikasi kabinet.

Toto menjelaskan, detoksifikasi adalah istilah populer dalam dunia kesehatan. Yaitu sebuah proses untuk menghilangkan racun-racun (toksin) atau zat berbahaya dalam tubuh. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah kerusakan tubuh.

Dalam kontek kabinet Merah Putih Prabowo Subianto, menurut Toto, detoksifikasi ini sedang berlangsung dengan cara yang halus dan tidak vulgar. Pernyataan tak berencana reshuffle, sebenarnya cara halus Prabowo dalam membuang racun-racun berbahaya dalam tubuh kabinet.

“Jadi, buat para menteri jangan senang dulu, apalagi terlena. Ingat, ini strategi cerdas Prabowo untuk membersihkan toksin-toksin di tubuh kabinet. Jika masih tidak berubah dengan rapot merahnya, Prabowo dengan mudah mengganti menteri-menteri tersebut,” kata Toto dalam pesan tertulisnya kepada Republika, Rabu (25/6/2025).

Toto mencontohkan salah satu pembantunya di kabinet Merah Putih yang cukup kontroversial dan menuai banyak kritik keras seperti Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. Meski didesak untuk mundur,  Prabowo tidak menggantinya. Bahkan dengan bijak menyatakan kabinetnya bekerja dengan baik.

Toto meyakini, pada saatnya nama-nama menteri yang bermasalah tersebut akan diganti melalui proses detoksifikasi kabinet. Dengan kata lain-lain, para menteri yang dianggap toksin dan merusak kesehatan kabinet akan dibikin keluar sendiri atau dipaksa keluar dengan alasan yang kuat.

“Saya kira ini soal waktu saja. Pak Prabowo tak mungkin membiarkan kabinetnya bercitra buruk dengan rapot merahnya. Meski belum tahu apakah beliau maju lagi pada Pilpres 2029 atau tidak, minimal beliau ingin membuat legacy yang bisa dikenang dengan para pembantunya yang hebat-hebat,” tegasnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement