REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perang antara Iran dan Israel dinilai oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan cepatnya mencapai "tiada titik balik ". Erdogan pada Jumat (20/6/2025) pun mengumumkan rencana Ankara meningkatkan produksi rudal jarak menengah dan jauh sehingga tak ada negara yang berani menyerang Turki.
Iran dan Israel telah berperang selama delapan hari setelah Israel pada pekan lalu melancarkan serangan yang mereka klaim sebagai upaya pencegahan agar Iran tak bisa memiliki senjata nuklir. Hingga kini, setiap serangan Israel langsung dibalas oleh luncuran rudal-rudal balistik dan hipersonik Iran menuju tanah Israel.
"Sayangnya, genosida di Gaza dan konflik Iran secara cepat mencapai titik di mana tidak bisa kembali. Kegilaan ini harus dihentikan segera," kata Erdogan dikutip Times of Israel.
"Adalah sangat penting jari-jari dijauhkan dari alat picu dan tombol sebelum, kerusakan, pertumpahan darah, korban sipil dan bencana yang buruk terjadi, yang bisa memengaruhi kawasan kami, sebagaiama juga Eropa, dan Asia untuk beberapa tahun ke depan," Erdogan, menambahkan.