Kamis 11 Dec 2025 02:15 WIB

Wagub NTT Dorong Serunai 2025 untuk Cegah Peredaran Uang Palsu Jelang Natal

Wagub NTT Johni Asadoma inisiasi Serunai 2025 untuk memastikan ketersediaan uang layak edar dan cegah uang palsu menjelang Natal.

Rep: antara/ Red: antara
Wagub NTT: Serunai 2025 cegah uang palsu jelang Natal.
Foto: antara
Wagub NTT: Serunai 2025 cegah uang palsu jelang Natal.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG, – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma menegaskan pentingnya pelaksanaan Semarak Rupiah Hari Natal Penuh Damai (Serunai) 2025 untuk memastikan ketersediaan uang layak edar dan mencegah peredaran uang palsu menjelang Natal dan Tahun Baru. Hal ini disampaikan Johni di Kupang pada Rabu (10/12), saat menghadiri acara Layanan Penukaran Uang–Kick Off Serunai 2025.

Johni menyatakan bahwa layanan penukaran uang dalam program Serunai 2025 tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal, tetapi juga sebagai upaya nyata mencegah peredaran uang palsu yang sering kali merugikan pedagang kecil. Menurutnya, kebutuhan uang layak edar mengalami peningkatan signifikan selama periode hari besar keagamaan nasional (HBKN), sehingga Bank Indonesia bersama perbankan harus memastikan layanan penukaran uang tersedia tepat jumlah, lokasi, dan waktu.

Melalui Serunai 2025, Bank Indonesia menjamin uang rupiah yang diedarkan dalam kondisi baik dan terjaga keasliannya. Ini akan memudahkan masyarakat mengakses uang dan memastikan transaksi menjelang Natal berjalan lancar. Ia juga menyoroti maraknya temuan uang palsu yang sering digunakan dalam transaksi di kios kecil dan pasar tradisional, sehingga merugikan pedagang kecil.

Oleh karena itu, layanan penukaran uang resmi menjadi salah satu cara efektif untuk menekan potensi peredaran uang palsu. "Uang palsu sering diperbelanjakan di warung-warung kecil. Melalui layanan ini, kita ingin memastikan masyarakat memperoleh uang rupiah yang benar, aman, dan layak edar," katanya.

Johni juga menegaskan bahwa rupiah bukan hanya alat transaksi, tetapi simbol kedaulatan dan identitas bangsa. Oleh sebab itu, Serunai 2025 dirancang untuk mengintegrasikan layanan kas HBKN dengan edukasi mengenai penggunaan rupiah yang aman, bijak, dan sesuai ketentuan.

Dengan adanya edukasi "Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah", masyarakat diharapkan semakin memahami cara mengenali uang asli dan menolak penggunaan uang yang meragukan. "Pelayanan penukaran uang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran bagi publik untuk merawat dan menjaga rupiah sebagai simbol negara," katanya.

Ia berharap pelaksanaan Serunai 2025 memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam bertransaksi, sekaligus menghadirkan kenyamanan dalam menyambut Natal dan Tahun Baru. Pemerintah Provinsi NTT menyambut baik kolaborasi kegiatan Kick Off "Serunai" 2025, yang tidak hanya mempermudah akses layanan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi wujud penguatan semangat kolaborasi membangun perekonomian daerah.

"Semangat kebersamaan antara Bank Indonesia, perbankan, pelaku usaha, lembaga keagamaan, dan pemerintah daerah mencerminkan komitmen kita untuk menghadirkan pelayanan publik yang inklusif, merata, dan berdampak nyata bagi perekonomian," ujarnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement