Selasa 17 Jun 2025 15:53 WIB

Ditanya Soal Subsidi Ongkos Transjabodetabek untuk Warga Bodebek, Ini Jawaban KDM

Dedi Mulyadi mengaku tidak masalah untuk bekerja sama dengan Pemprov Jakarta.

Rep: Bayu Adji P / Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Foto: Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana memberikan subsidi untuk 15 golongan masyarakat dari daerah penyangga untuk baik transportasi umum yang dikelola BUMD Jakarta secara gratis. Subsidi itu nantinya juga akan dinikmati oleh warga Jawa Barat yang berada di Depok, Bekasi, Bogor, hingga Cianjur. 

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengaku tidak masalah untuk bekerja sama dengan Pemprov Jakarta dalam memberikan subsidi transportasi. Namun, pemberian subsidi itu harus disesuaikan dengan skala prioritas yang dimiliki Pemprov Jabar. 

Baca Juga

"Ya kalau transportasi publik dilihat urgensinya, kan gitu. Kalau memang itu juga harus dilakukan kerja sama dengan Pemprov (Jabar) dan Pemprov berikan subsidi, kalau urgensinya itu adalah hal mendasar, kami tidak ada masalah," kata dia usai mengikuti rapat kerja gubernur mitra praja utama di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Meski begitu, KDM, sapaan Dedi Mulyadi, menilai pemberian subsidi transportasi saat ini bukan sesuatu yang menjadi prioritas di Jabar. Pasalnya, masih banyak urusan mendasar lainnya yang perlu dilakukan Pemprov Jabar.

Ia mencontohkan, mayoritas warga Jabar saat ini masih tinggal di kawasan perdesaan. Menurut dia, masyarakat di kawasan perdesaan itu tidak relevan dengan kehadiran Transjabodetabek.

"Saya berikan contoh misalnya begini, hari ini kalau di Jakarta kita bicara Transjakarta, tetapi kita harus juga bicara Jawa Barat itu adalah desa. Saya mendorong anak-anak sekolah pergi ke sekolah untuk tidak bawa kendaraan bermotor saja," kata dia.

Alih-alih memberikan subsidi untuk warga Jabar naik Transjabodetabek, KDM lebih memilih menyediakan bus sekolah untuk melayani anak-anak di Jabar. Pasalnya, saat ini masih banyak siswa di Jabar yang kesulitan masalah transportasi.

"Itu kan ke depan harus saya pikirkan bus sekolah bagi mereka, alat transportasi publik, karena mereka jarak ke sekolahnya jauh. Kan beda, kan kami ini nanganin daerah-daerah yang hari ini masih terisolasi dan terpencil," ujar dia.

Ia menilai, kerja sama teknis mengenai transportasi untuk warga di sekitar Jakarta adalah sesuatu yang relatif mudah dilakukan. Ia pun mendukung keberadaan transportasi berbiaya murah dari daerah penyangga ke Jakarta harus ditingkatkan.

"Kalau kerja sama teknis seperti transportasi publik itu kan relatif mudah ya, tidak ada problem apapun kita bekerja sama karena mobilisasi masyarakat di sekitar Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Bekasi, akan memudahkan mereka dalam mengakses transportasi dan berbiaya murah menuju tempat kerja, dan itu harus terus ditingkatkan," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement