Selasa 17 Jun 2025 13:45 WIB

Di Depan KDM, Pramono Pamer akan Beri Subsidi Ongkos Transportasi untuk Warga Jabar

Transjabodetabek diperlukan untuk melayani warga di daerah penyangga.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Penumpang mengantre saat akan menaiki bus Transjakarta P11 rute TransJabodetabek Blok M-Bogor di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (9/6/2025). Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi membuka rute baru transJabodetabek Blok M-Bogor dengan kode P11 untuk memenuhi kebutuhan akses transportasi warga Bogor dan Jakarta. Rute Blok M-Bogor ini memiliki panjang lintasan 113,3 kilometer dengan 20 titik perhentian bus yang terdiri dari 9 titik di wilayah DKI Jakarta dan 11 titik di luar wilayah DKI Jakarta dengan estimasi waktu tempuh sekitar 90 menit sampai 110 menit saat lalu lintas padat.  Keberadaan rute baru diharapkan terciptanya konektivitas antardaerah penyangga serta dapat menekan angka penggunaan transportasi pribadi sehingga dapat menurunkan angka kemacetan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang mengantre saat akan menaiki bus Transjakarta P11 rute TransJabodetabek Blok M-Bogor di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (9/6/2025). Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi membuka rute baru transJabodetabek Blok M-Bogor dengan kode P11 untuk memenuhi kebutuhan akses transportasi warga Bogor dan Jakarta. Rute Blok M-Bogor ini memiliki panjang lintasan 113,3 kilometer dengan 20 titik perhentian bus yang terdiri dari 9 titik di wilayah DKI Jakarta dan 11 titik di luar wilayah DKI Jakarta dengan estimasi waktu tempuh sekitar 90 menit sampai 110 menit saat lalu lintas padat. Keberadaan rute baru diharapkan terciptanya konektivitas antardaerah penyangga serta dapat menekan angka penggunaan transportasi pribadi sehingga dapat menurunkan angka kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung kembali menyatakan rencananya untuk memberikan subsidi kepada warga daerah penyangga ibu kota. Subsidi itu akan diberikan kepada 15 golongan masyarakat warga Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, hingga Bekasi, agar bisa naik transportasi yang dikelola BUMD Jakarta secara gratis.

Pramono mengatakan, kemacetan yang terjadi di Jakarta tidak bisa hanya diatasi dengan rute-rute Transjakarta yang saat ini beroperasi. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta terus melakukan perluasan jaringan Transjabodetabek untuk menjangkau warga yang berada di daerah penyangga.

Baca Juga

"Kami secara terbuka akan mendorong yang disebut dengan Transjabodetabek," kata dia saat menhadiri rapat kerja gubernur mitra praja utama di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Dalam rapat itu, Pramono bukan satu-satunya gubernur yang hadir. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi atau yang akrab disebut KDM dan Gubernur Banten Andra Soni juga ikut serta dalam rapat yang juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Menurut Pramono, Transjabodetabek diperlukan untuk melayani warga di daerah penyangga yang beraktivitas di Jakarta. Pasalnya, pada pagi hari ada sekitar 4,5 juta warga dari daerah penyangga yang masuk ke Jakarta. Selain itu, pada sore hari, sekitar 4,5 juta warga itu pulang dari Jakarta ke kediamannya masing-masing di wilayah Jabar dan Banten.

"Maka kami akan membuka kurang lebih 10 rute baru. Sekarang yang sudah dibuka lima, akan ada lima lagi," ujar dia.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement