REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Guru Besar Kedokteran Indonesia kembali menyatakan keprihatinan mendalam atas arah kebijakan dan tata kelola kesehatan nasional yang dinilai tidak lagi mencerminkan semangat kolaborasi dan partisipasi publik. Dalam pernyataan terbuka yang dilangsungkan di Aula FKUI, Salemba Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025), para akademisi senior tersebut menyatakan secara terbuka telah kehilangan kepercayaan terhadap Menteri Kesehatan saat ini.
Pernyataan itu merupakan kelanjutan dari suara keprihatinan yang sebelumnya telah mereka sampaikan secara terbuka pada 20 Mei 2025. Para guru besar menegaskan, sikap mereka bukan reaksi emosional semata, melainkan hasil dari analisis akademik, kajian kritis, serta tanggung jawab etis dalam menjaga arah pembangunan kesehatan yang adil dan inklusif.
Dalam pernyataan sikap tersebut para guru besar juga bergantian untuk membaca. "Kami tidak melawan perubahan. Sebaliknya, kami mendukung reformasi yang berbasis data, dialog, dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip profesionalisme serta kedaulatan keilmuan," kata Guru Besar FKUI Budi Wiweko di lokasi, Kamis.
Dalam pernyataan itu, Forum Guru Besar Kedokteran Indonesia menilai, kepemimpinan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah kehilangan kemampuan untuk menghadirkan keteduhan dan merangkul kolaborasi dalam agenda reformasi kesehatan. Mereka menyerukan agar pemerintah mengambil langkah nyata merespons suara keprihatinan tersebut.
"Kami tidak lagi dapat mengembalikan kepercayaan kami kepada Menteri Kesehatan untuk memimpin reformasi dan tata kelola kesehatan yang inklusif, adil, dan berlandaskan bukti serta kebijaksanaan kolektif bangsa dalam mencapai tujuan program Asta Cita," katanya sembari ditirukan semua guru besar.
Kendati demikian, mereka juga mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang memberi penghormatan kepada para guru besar sebagai bagian dari 'the wise of the nation' dan 'the conscience of the nation'. Menurut mereka, pengakuan tersebut menjadi penguat moral untuk terus bersuara demi kepentingan rakyat banyak.
"Sebagai seorang pemimpin negara, Bapak Prabowo Subianto memberi penghargaan kepada guru besar melalui pernyataan beliau bahwa pemerintahan menaruh hormat kepada guru besar. Guru besar adalah ilmuwan yang dalam berkarya nyata selayaknya tidak mengecewakan rakyat karena mereka adalah bagian rakyat itu sendiri," kata Prof Ari Fahrial Syam.