Kamis 05 Jun 2025 06:10 WIB

Alami Penurunan Angka Kelahiran, Vietnam Akhiri Kebijakan Dua Anak

Vietnam berupaya mencegah penurunan populasi yang mengancam pembangunan ekonomi.

Seorang anak laki-laki berjalan menuju patung kucing di taman Thong Nhat menjelang Tahun Baru Imlek mendatang, atau Tet di Hanoi, Vietnam, 20 Januari 2023. Tet dianggap sebagai perayaan terpenting dalam budaya Vietnam. Tahun ini, Tet jatuh pada 22 Januari 2023, menandai awal tahun Kucing.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Seorang anak laki-laki berjalan menuju patung kucing di taman Thong Nhat menjelang Tahun Baru Imlek mendatang, atau Tet di Hanoi, Vietnam, 20 Januari 2023. Tet dianggap sebagai perayaan terpenting dalam budaya Vietnam. Tahun ini, Tet jatuh pada 22 Januari 2023, menandai awal tahun Kucing.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam telah mengakhiri kebijakan dua anak, yang bertujuan untuk memenuhi tantangan populasi. Negara Asia Tenggara itu diketahui telah mengalami penurunan angka kelahiran.

Anggota parlemen Komite Tetap Majelis Nasional menyetujui perubahan undang-undang kependudukan pada Selasa (3/6/2025), menurut laporan harian Hanoi Times.

Baca Juga

"Undang-undang yang diperbarui tersebut memberdayakan pasangan secara bebas memutuskan waktu, jumlah, dan jarak kelahiran anak-anak mereka, dengan mempertimbangkan usia, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan kapasitas mereka untuk membesarkan anak-anak --- semuanya berdasarkan prinsip kesetaraan," kata Menteri Kesehatan Vietnam Dao Hong Lan

Menteri itu mengatakan bahwa reformasi tersebut bertujuan untuk mengatasi kesenjangan yang semakin besar dalam angka kelahiran di seluruh wilayah dan kelompok sosial.

"Dan untuk mencegah penurunan populasi di bawah tingkat penggantian, sebuah tren yang mengancam pembangunan ekonomi dan sosial Vietnam yang berkelanjutan, serta keamanan dan pertahanan nasionalnya dalam jangka panjang," kata menteri tersebut.

Negara Asia Tenggara tersebut, yang berpenduduk lebih dari 100 juta orang, telah membatasi pasangan untuk hanya memiliki satu atau dua anak. Para anggota parlemen bertemu pada Selasa (3/6/2025) untuk sesi ke-46 Komite Tetap ketika mereka menyetujui amandemen terhadap Pasal 10 Ordonansi Kependudukan yang pertama kali dikeluarkan pada 2003 dan direvisi pada 2008.

Angka kelahiran telah menurun tajam, dari 1,96 pada 2023 menjadi 1,91 pada 2024 -- tingkat terendah dalam sejarah negara tersebut.

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement