REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menter Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengingatkan bahwa konflik baru yang muncul terhadap Iran akan memicu terbakarnya seluruh kawasan Timur Tengah. Peringatan itu muncul di tengah berlanjutnya proses negosiasi nuklir Iran dengan Amerika Serikat (AS).
"Jika perang pecah di kawasan, semua negara dan seluruh kawasan akan hancur," ujar Aragchi, dalam pertemuan dengan komite parlemen Iran di Teheran, Ahad (25/5/2025), dikutip the New Arab.
Meski menyambut proposal dibangunnya sebuah pusat pengayaan uranium di kawasan, Araghchi menegaskan, bahwa "pengayaan uranium harus juga berlanjut di dalam negeri Iran". Dia menegaskan, Iran tetap berkomitmen dalam dialog dengan AS.
"Kami tidak pernah dan tidak akan meninggalkan meja perundingan dan akan melanjutkan diplomasi," sambil menambahkan, "Kami tidak akan bernegosiasi di bawah tekanan. Diplomasi kami adalah cerdas dan akan berlanjut hanya untuk urusan nuklir."
Pernyataan Araghchi muncul di tengah munculnya ketegangan dengan negara-negara Eropa penandatangan perjanjian JCOPA pada 2015, yang mengancam akan mencabut mekanisme resolusi perselisihan jika tidak ada kesepakatan sebelum 18 Oktober. Araghchi mengingatkan, jika Eropa tetap mencabut kesepakatan itu, mereka akan "bertemu dengan sebuah respons yang keras" dari Iran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei membantah laporan bahwa putaran keenam perundingan antara Iran dan AS sudah terjadwal. Adapun, perundingan kelima baru saja digelar pada Jumat lalu di Roma, Italia mempertemukan Araghchi dan utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.
Menteri Luar Negeri Oman, Badr al-Busaidi, yang memediasi perundingan mengatakan, "ada beberapa kemajuan, tapi tidak ada resolusi" telah dibuat. "Saya berharap beberapa hari ke depan akan mengklarifikasi masalah-masalah tersisa sehingga kita bisa melangkah ke depan menuju tujuan bersama untuk mencapai sebuah kesepakatan jangka panjang," ujar al-Busaidi lewat unggahannya di X.
Secara terpisah, Israel menentang keras adanya kesepakatan baru antara AS dan Iran terkait program nuklir. Beberapa pejabat Israel menilai perundingan AS-Iran sebagai sebuah kesia-siaan dan terus menekan Washington agar menyudahi perundingan, meski Iran mengisyaratkan setuju untuk kembali ke kerangka kerja kesepakatan nuklir yang pernah ada.
Tel Aviv bahkan mengancam akan mengambil aksi militer sepihak terhadap Iran. Sikap Israel terhadap upaya diplomasi AS terhadap Iran memicu spekulasi konflik antara Donald Trump dan Benjamin Netanyahu.
Set to travel to Rome for 5th round of indirect talks with the United States.
Figuring out the path to a deal is not rocket science:
Zero nuclear weapons = we DO have a deal.
Zero enrichment = we do NOT have a deal.
Time to decide...
— Seyed Abbas Araghchi (@araghchi) May 22, 2025