REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Bantuan berupa tepung dan bahan pangan lainnya mulai menjangkau sebagian warga Gaza yang paling rentan pada Kamis (22/5/2025), setelah Israel mengizinkan masuknya sejumlah truk bantuan. Namun, jumlah tersebut dinilai belum cukup untuk menutupi kekurangan akibat blokade selama 11 minggu terakhir.
Pihak berwenang Palestina menyebut, Israel telah mengizinkan sekitar 100 truk bantuan, termasuk makanan bayi dan peralatan medis, memasuki Jalur Gaza pada Rabu (21/5/2025). Langkah ini dilakukan dua hari setelah Israel mengumumkan pelonggaran pembatasan pertama di bawah tekanan internasional yang meningkat.
Pada Rabu malam, sebuah kendaraan bantuan tiba di Kota Khan Younis, Gaza selatan. Warga, terutama anak-anak dan pemuda, berkumpul menyambut kedatangan bantuan. Namun, proses pembongkaran dipantau ketat oleh sejumlah pria bersenjata.
Israel mulai menerapkan blokade total terhadap pasokan bantuan pada Maret lalu, dengan alasan bahwa Hamas menyita sebagian kiriman untuk kelompok pejuangnya — klaim yang dibantah oleh Hamas. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa sekitar seperempat dari total 2,3 juta penduduk Gaza berada dalam risiko kelaparan akut.
“Beberapa toko roti akan mulai menerima pasokan tepung untuk memproduksi roti, dan kami perkirakan distribusi akan dimulai hari ini,” kata Amjad al-Shawa, Direktur Jaringan Organisasi Non-Pemerintah Palestina di Gaza, kepada Reuters.