Kamis 22 May 2025 15:22 WIB

Kuliah, Influencer, dan Ibu Rumah Tangga: Perjuangan Devi Ariashinta Raih IPK 4.00

Semua dijalani dengan kedisiplinan tinggi dan manajemen waktu yang cermat.

Devi Ariashinta cermat dalam mengatur waktu sebagai ibu rumah tangga, influencer, dan menjalani kuliah di UMJ. Jerih payahnya membuahkan hasil memuaskan dengan mencapai IPK 4.00.
Foto: dok pribadi
Devi Ariashinta cermat dalam mengatur waktu sebagai ibu rumah tangga, influencer, dan menjalani kuliah di UMJ. Jerih payahnya membuahkan hasil memuaskan dengan mencapai IPK 4.00.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga dan seorang influencer aktif, Devi Ariashinta tak pernah melepas genggaman pada impiannya untuk terus menuntut ilmu. Ia seorang ibu yang juga guru utama bagi anak-anaknya yang homeschooling.

Perempuan asal Bogor ini berhasil menorehkan prestasi membanggakan sebagai wisudawan terbaik III Program Magister Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dengan IPK sempurna, 4.00.

Keputusan Devi melanjutkan jenjang pendidikan ke magister tidak demi gelar semata, melainkan keinginannya untuk meningkatkan kualitas diri.

“Saya ingin meningkatkan kualitas diri, memperkaya ilmu, dan membekali diri agar bisa membimbing anak-anak saya lebih baik. Karena saya adalah guru utama mereka di rumah,” ungkapnya saat diwawancarai pada Rabu (21/5/2025).

Manajemen waktu ibu multiperan

Dalam menjalani kesehariannya sebagai ibu rumah tangga, kuliah, dan influencer, Devi tidak mengalami tantangan apapun. Semuanya ia persiapkan dengan penjadwalan waktu yang matang. Dimulai dari pukul 02.00 pagi hingga 23.00.

Di tengah kesibukannya belajar S2 di UMJ, multiperan lainnya yang dilakukan Devi adalah ia aktif menyiarkan dakwah melalui media sosial serta kerap kali diundang sebagai pembicara dan motivator.

Devi menyusun jadwal harian mencakup urusan rumah tangga, waktu belajar, mengelola keluarga, hingga menciptakan konten sebagai influencer. Semua dijalani dengan kedisiplinan tinggi dan manajemen waktu yang cermat.

“Ketika kita cerdas mengatur waktu dan mengolah emosi, insya Allah semua akan seimbang dan saling mendukung,” ujar penulis buku 'Antistres Mendidik Anak' ini.

Kebanggaan selama kuliah

Dari sekian banyak pengalaman yang menyenangkan, ada satu pengalaman paling berkesan.

Pengalam tersebut ketika Devi berhasil mendapatkan dana hibah Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (BIMA) pada 2024. Dana hibah ini guna mendukung tesisnya selama kuliah.

Pengakuan ini menjadi bukti kegigihan dan kerja keras Devi mendapatkan apresiasi tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di ranah akademik nasional.

Persembahan untuk orang tua

Menjadi wisudawan terbaik bukanlah puncak kebahagiaannya, Lebih dari itu, gelar dan prestasi ini merupakan persembahan penuh cinta untuk ayah dan almarhum ibunya.

“Waktu sarjana dulu, ayah saya ingin saya bisa naik podium, tapi belum terlaksana. Alhamdulillah, Allah izinkan saya memberikan hadiah ini di jenjang magister, meski sudah sebelas tahun berlalu sejak saya lulus sarjana,” tambahnya.

Devi berencana terus melebarkan sayap dakwahnya melalui jalur pendidikan. Entah itu sebagai dosen, guru, atau tetap berbagi melalui platform digital dengan konten-konten edukatif. Fokusnya tetap sama, untuk memberikan pendidikan anak usia dini, dan membentuk generasi masa depan yang berkarakter.

Devi berpesan kepada mahasiswa UMJ lainnya, terutama para perempuan, “Teruslah belajar sampai akhir hayat. Ketika Allah masih beri kesempatan untuk belajar, artinya Allah masih sayang dan ingin kita terus memperbaiki diri. Kita adalah perempuan yang akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anak kita.’’

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement