Ahad 18 May 2025 16:01 WIB

Gubernur Kalteng Dukung Festival Budaya Isen Mulang Jadi Agenda Nasional

FBIM 2025 mengusung tema Bersatu dalam Keberagaman Budaya.

Gubernur Kalimantan Tengan (Kalteng) Agustiar Sabran melepas peserta Karnaval Budaya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, di Bundaran Besar Palangka Raya, Ahad (18/5/2025).
Foto: pemprov kalteng
Gubernur Kalimantan Tengan (Kalteng) Agustiar Sabran melepas peserta Karnaval Budaya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, di Bundaran Besar Palangka Raya, Ahad (18/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Gubernur Kalimantan Tengan (Kalteng) Agustiar Sabran melepas peserta Karnaval Budaya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, di Bundaran Besar Palangka Raya, Ahad (18/5/2025). Karnaval Budaya ini merupakan bagian rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalteng sebagai bentuk promosi dan pengembangan sektor pariwisata dan seni budaya di Kalteng.

"Kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mendukung Program Kepariwisataan Nasional Wonderful Indonesia, yang telah dimasukkan dalam Kharisma Event Nusantara (KEN), serta Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI)," ujarnya.

Gubernur menyambut baik pelaksanaan karnaval ini sebagai bentuk nyata dari upaya pelestarian, penggalian, dan pengembangan kearifan budaya lokal. Hal ini  selaras dengan Falsafah Huma Betang dan semangat Belom Bahadat.

Karnaval Budaya Isen Mulang Tahun Ini mengusung tema 'Bersatu dalam Keberagaman Budaya'. Menurut Agustiar, tema itu hendaknya dijadikan penggugah semangat kebersamaan untuk menjaga dan melestarikan warisan kebudayaan daerah, baik adat istiadat, sejarah, seni budaya, permainan dan kostum tradisional, agar dikenal luas masyarakat Indonesia bahkan Mancanegara.

Orang nomor satu di Kalteng ini menyebut Karnaval Budaya ini dapat menjadi ajang positif untuk menyalurkan minat dan bakat generasi muda di bidang seni dan budaya.

"Saya berharap, kegiatan ini tidak dijadikan rutinitas tahunan semata, tetapi juga menjadi salah satu ikhtiar dalam memupuk kebersamaan dan kesadaran, untuk menjaga dan melestarikan kearifan budaya lokal Kalimantan Tengah khususnya dan budaya Bangsa Indonesia umumnya," kata Agustiar.

Agustiar mengatakan FBIM juga menjadi momentum untuk memberikan apresiasi kepada para seniman lokal dan pelaku seni budaya yang telah berkontribusi banyak dalam memajukan kebudayaan Kalteng.

“Lebih dari itu, dapat kita lihat sendiri, gelaran FBIM ini juga menggerakkan nadi perekonomian masyarakat dan daerah. Kita harapkan juga festival ini juga akan mengangkat pariwisata Kalimantan Tengah,” ucapGubernur.

Festival ini menampilkan berbagai aktivitas permainan dan olahraga tradisional, keterampilan lokal lainnya. Karya seni daerah Kalimantan Tengah yang dipadukan antara unsur tradisional, kearifan lokal dan seni modern juga turut ditampilkan dalam ajang ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement