Selasa 13 May 2025 15:41 WIB

Bapak Pencak Silat Eddie Marzuki Nalapraya Meninggal Dunia pada Usia 93 Tahun

Eddie Marzuki rencananya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Rep: Fitriyanto/ Red: Friska Yolandha
Foto dokumentasi Eddie Marzuki Nalapraya (kanan) saat berjumpa dengan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman.
Foto: Antara
Foto dokumentasi Eddie Marzuki Nalapraya (kanan) saat berjumpa dengan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh olahraga nasional sekaligus Bapak Pencak Silat Dunia, Mayjen TNI Purn Dr. (HC) H. Eddie Marzuki Nalapraya, meninggal dunia pada Selasa pukul 09.50 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, dalam usia 93 tahun. Mendiang rencananya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, dan disemayamkan lebih dahulu di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya tokoh penting dalam sejarah olahraga nasional tersebut.

Baca Juga

“Semoga almarhum diterima di sisi terbaik Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, dan kita sebagai masyarakat olahraga prestasi dapat melanjutkan perjuangannya mengembangkan olahraga pencak silat hingga level dunia,” kata Marciano dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/5/2025).

Marciano juga mengungkapkan jasa Eddie Marzuki sangat besar bagi olahraga Indonesia, termasuk sebagai penerima penghargaan KONI Lifetime Achievement Award in Sports.

“Beliau telah mendedikasikan hidupnya untuk memajukan pencak silat. Mari kita teruskan perjuangan beliau agar pencak silat semakin dikenal di dunia dan suatu saat bisa dipertandingkan di ajang multievent dunia,” ujarnya.

Eddie Marzuki lahir di Tanjung Priok, Jakarta, pada 6 Juni 1931. Ia dikenal sebagai tokoh yang turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam Agresi Militer Belanda tahun 1947.

Dari pengalaman itu, kecintaannya terhadap pencak silat tumbuh setelah melihat kemampuan bela diri para pejuang.

Ia kemudian bersahabat dan bergabung dengan kalangan pesilat hingga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) selama lebih dari dua dekade, dari tahun 1981 hingga 2003.

Perjuangannya dalam membawa pencak silat ke panggung dunia juga membuahkan hasil besar. Ia berperan penting dalam proses pengakuan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 12 Desember 2019.

Saat itu, Eddie menjabat sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO and Olympic (2014–2019).

Tak hanya itu, Eddie juga merupakan pendiri Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) pada 1980, yang menyatukan organisasi silat dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Ia terpilih sebagai Presiden Persilat pada tahun pertama pendiriannya, dan berkat inisiasinya pula, pencak silat mulai dipertandingkan di SEA Games pada 1987.

Pada 2008, ia menggagas kejuaraan pencak silat di Eropa dan mendapat julukkan “Bapak Pencak Silat Eropa” di Swiss.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement