Kamis 08 May 2025 08:53 WIB

Pakistan: 31 Tewas Akibat Serangan Rudal India

India mengklaim serangan mereka menyasar infrastruktur teroris.

Tentara berjaga di bangunan masjid yang rusak akibat serangan rudal India di dekat Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu (7/5/2025). India melancarkan sejumlah serangan udara ke wilayah Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Sejumlah bangunan termasuk dua masjid di Pakistan rusak akibat serangan India. Delapan warga Pakistan meninggal dunia akibat serangan itu. Kementerian Pertahanan India mengatakan serangan tersebut menyerang infrastruktur kelompok bersenjata. Namun Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif, mengatakan kepada Geo bahwa semua target yang menjadi sasaran India adalah fasilitas sipil.
Foto: AP Photo/M.D. Mughal
Tentara berjaga di bangunan masjid yang rusak akibat serangan rudal India di dekat Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu (7/5/2025). India melancarkan sejumlah serangan udara ke wilayah Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Sejumlah bangunan termasuk dua masjid di Pakistan rusak akibat serangan India. Delapan warga Pakistan meninggal dunia akibat serangan itu. Kementerian Pertahanan India mengatakan serangan tersebut menyerang infrastruktur kelompok bersenjata. Namun Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif, mengatakan kepada Geo bahwa semua target yang menjadi sasaran India adalah fasilitas sipil.

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Pakistan menyatakan sedikitnya 31 orang tewas dalam serangan rudal India dan penembakan lintas batas di sepanjang Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto kedua negara. Sementara itu, jumlah korban luka akibat serangan India tersebut meningkat dari 46 menjadi 57 orang, kata Juru Bicara Militer Pakistan Letjen Ahmed Sharif Chaudhry dalam konferensi pers, Rabu (6/5/2025).

India mengumumkan "Operasi Sindoor", Selasa malam, dengan menyasar apa yang disebutnya "infrastruktur teroris" di sembilan lokasi di Pakistan.

Baca Juga

Eskalasi ketegangan kedua negara tetangga dan pemilik senjata nuklir itu terjadi menyusul serangan lima.orang militan terhadap sejumlah turis di Pahalgam, wilayah Kashmir yang dikelola India. Sebanyak 26 orang tewas dalam serangan pada 22 April 2025 tersebut.

India menyalahkan Pakistan atas serangan itu, dengan mengklaim ada hubungan lintas batas. Pakistan membantah terlibat dan menyerukan penyelidikan yang netral. Pejabat India mengatakan New Delhi menggunakan "haknya untuk menanggapi dan mencegah serta mencegah lebih banyak serangan lintas batas seperti itu."

Pakistan mengatakan pihaknya telah menembak jatuh lima pesawat tempur India dan bahwa mereka "berhak untuk merespons". New Delhi belum mengeluarkan reaksi resmi terhadap pernyataan Pakistan tentang keberhasilannya merontokkan lima pesawat tempur India tersebut.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan Islamabad siap menerima penyelidikan independen atas dugaan keberadaan "kamp teroris" di wilayahnya seperti yang diklaim India.

"Kami siap menerima penyelidikan independen atas masalah ini beserta insiden Pahalgam. Kami mengimbau masyarakat internasional untuk menyelidiki (kenyataan) apa yang disebut 'kamp teroris' (yang disasar India)," kata Asif kepada media penyiaran lokal Geo News, Rabu malam.

Pakistan, katanya, berhak merespons setelah serangan militer India itu, tetapi "tidak seperti India, kami tidak akan pernah menyasar warga sipil."

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement