Ahad 04 May 2025 17:08 WIB

Tak Hanya di Shujaiya, IDF Akui Tentaranya Bertumbangan di Rafah

Tentara penjajah dijebak dengan bom di terowongan di Rafah.

Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Tak hanya di utara Gaza, pasukan penjajah juga bertumbangan akibat sergapan pejuang di selatan Gaza. Militer Israel mengakui kematian seorang perwira dan seorang tentara, dan cederanya empat orang lainnya dari unit teknik elit, menyusul ledakan sebuah terowongan di Rafah, Gaza selatan. 

Dirangkum Aljazirah, tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs resminya pada Ahad bahwa seorang perwira di unit Yahalom dari Korps Teknik Tempur, tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan. Satu prajurit di unit Yahalom, juga tewas dalam pertempuran yang sama.

Baca Juga

Channel 12 Israel mengutip sumber yang mengatakan bahwa perwira dan tentara tersebut tewas setelah pembukaan terowongan yang mereka periksa diledakkan. Sumber Israel juga melaporkan dua tentara terluka dalam bentrokan di Jalur Gaza kemarin pagi. Sementara itu, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa dua tentara teknik tempur lainnya juga terluka parah dan sedang dalam insiden tersebut.

Media itu melaporkan bahwa ledakan terjadi pada Sabtu, di sebuah jebakan yang terbuka di terowongan ketika pasukan Israel sedang menggeledah sebuah bangunan di lingkungan Al-Janina di Rafah. Ledakan mengakibatkan kematian petugas dan tentara tersebut serta melukai dua orang lainnya. Dalam insiden lain di Jalur Gaza utara, seorang tentara cadangan dari Batalyon 7007 Brigade Yerusalem ke-16 terluka parah, lapor surat kabar tersebut.

Ini menjadikan jumlah total personel militer Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober 2023, yang namanya telah diizinkan oleh tentara untuk dipublikasikan kepada 853 perwira dan tentara, termasuk enam sejak dimulainya kembali genosida di Gaza pada 18 Maret, menurut data militer Israel yang dipublikasikan di situs resminya. Data juga menunjukkan bahwa 5.758 perwira dan tentara terluka sejak 7 Oktober, termasuk 2.588 orang dalam pertempuran darat di Jalur Gaza.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz menyatakan solidaritasnya terhadap keluarga tentara yang tewas di Rafah selama apa yang disebutnya sebagai “masa sulit.”

photo
Tentara Israel menangisi rekan mereka yang tewas dalam operasi darat di Jalur Gaza, saat upacara pemakamannya di dewan regional Gezer Israel, 27 April 2025. - (AP Photo/Ariel Schalit)

Dalam konteks yang sama, Yedioth Ahronoth mengutip para pejabat militer yang mengatakan bahwa tentara Israel mulai mengirimkan puluhan ribu perintah panggilan darurat untuk pasukan cadangan pada Sabtu malam, sebagai persiapan untuk memperluas cakupan operasi daratnya di Gaza dalam beberapa hari mendatang.

Surat kabar tersebut mengutip seorang tentara cadangan yang mengatakan bahwa sejumlah besar tentara baru-baru ini menghindari dinas militer dan mencari-cari alasan. Menurut seorang tentara cadangan, rekan dekat yang mendukung perang pada tanggal 7 Oktober kini mendesak tentara untuk menghindari dinas militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement