Rabu 30 Apr 2025 20:50 WIB

Prodi Bisnis Digital Cyber University Hadirkan Pendekatan Humanis dan Kreatif

Budaya kolaboratif di prodi ini membuat mahasiswa belajar untuk bekerja sama.

Prodi Bisnis Digital Cyber University memiliki komitmen untuk dekat dengan mahasiswanya. Wujudnya, selain fokus pada kecerdasan akademik, juga menanamkan nilai ketangguhan mental dan kreativitas sosial.
Foto: Cyber University
Prodi Bisnis Digital Cyber University memiliki komitmen untuk dekat dengan mahasiswanya. Wujudnya, selain fokus pada kecerdasan akademik, juga menanamkan nilai ketangguhan mental dan kreativitas sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah arus transformasi digital yang terus cepat, Program Studi (Prodi) Bisnis Digital Cyber University sebagai Kampus Fintech di Indonesia, menunjukkan komitmennya untuk hadir lebih dekat dengan mahasiswanya.

Tidak hanya fokus pada kecerdasan akademik, prodi ini juga menanamkan nilai-nilai ketangguhan mental dan kreativitas sosial.

Kepala Prodi Bisnis Digital Cyber University, Vivi Afifah menegaskan kampus bukan hanya tempat untuk menimba ilmu tetapi juga ruang untuk bertumbuh dan berkembang bersama.

“Kami ingin membangun iklim akademik yang penuh semangat, di mana mahasiswa merasa dihargai, didengar, dan didorong untuk terus berkembang baik dalam dunia akademik maupun kegiatan non-akademik yang membentuk karakter,” ujarnya dalam keterangan rilis, Rabu (30/4/2025).

Menurutnya, dalam berbagai kegiatan selain belajar di kelas, mahasiswa tidak sekadar menjadi peserta, juga mitra aktif dalam menciptakan masa depan.

Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, menjadi host dan moderator dalam seminar serta talk show, dan mengikuti program-program sesuai minat serta kemampuannya. “Kami ingin semua mahasiswa tahu bahwa kami percaya pada mereka,” kata Vivi.

Ia menjelaskan, budaya kolaboratif yang ditanamkan di prodi ini membuat mahasiswa belajar untuk bekerja sama, bukan hanya bersaing. Interaksi antarmahasiswa pun meningkat seiring banyaknya proyek nyata yang dikerjakan bersama.

Pendekatan humanis dan dialogis juga menjadi kunci utama membangun atmosfer akademik yang sehat. Ruang diskusi antara mahasiswa, dosen, dan kaprodi dibuka lebar, tidak hanya soal akademik, juga mendengar keresahan dan aspirasi mahasiswa.

“Dengan komunikasi terbuka dan aktif, kami ingin membentuk lingkungan belajar yang memotivasi mahasiswa untuk tumbuh menjadi pribadi yang berdaya, adaptif, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement