Selasa 29 Jul 2025 19:50 WIB

Polisi: Diplomat Arya Sudah Punya Keinginan Bunuh Diri Sejak 2013

Korban sempat melakukan komunikasi dengan badan amal yang terdaftar di Inggris.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Isi tas diplomat Arya yang ditinggalkan di rooftop Gedung Kemenlu sehari sebelum ditemukan meninggal dunia.
Foto: Istimewa
Isi tas diplomat Arya yang ditinggalkan di rooftop Gedung Kemenlu sehari sebelum ditemukan meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian menyatakan belum menemukan adanya peristiwa pidana dalam kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan atau ADP (39 tahun). Namun, ada sinyal Arya bunuh diri meski hal itu tidak menjadi kesimpulan dari hasil penyidikan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputa mengatakan, polisi telah melakukan pemeriksaan forensik digital terhadap gawai milik korban. Ia menyebutkan, ditemukan adanya riwayat pencarian tentang penyakit korban dan kondisi yang dialami korban.

Baca Juga

"Selain itu ditemukan riwayat komunikasi antara pengguna akun email dxxx_cxxx@yahoo.com (owner) dengan pengguna akun jo@sxxx.org, dengan hasil ADP sejak tahun 2013 sudah memiliki keinginan bunuh diri, kemudian tahun 2021 keinginan bunuh diri semakin kuat," kata dia.

Ia menyatakan, Samaritans merupakan badan amal yang terdaftar di Inggris dan Irlandia yang menyediakan dukungan emosional rahasia bagi orang-orang yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa. Termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri.

Wira menambahkan, penyelidik juga telah melakukan pemeriksaan psikologi forensik bersama Apsifor HIMPSI kepada istri, rekan kerja, atasan, dan teman kecil korban.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement