REPUBLIKA.CO.ID,
Kesaksian Direktur ICU Rumah Sakit: Maradona Diizinkan Pesan Hamburger
JAKARTA -- Diego Armando Maradona diizinkan memesan makanan tidak sehat, termasuk hamburger, selama pemulihan operasi hematoma untuk mengeluarkan darah yang menumpuk di luar pembuluh darah antara tengkorak dan otaknya.
Fakta mengejutkan ini disampaikan direktur unit perawatan intensif Klinik Olivos, tempat operasi legenda sepak bola Argentina itu dalam kesaksian pada Selasa (29/4/2025) dalam persidangan. Persidangan ini mengadili tujuh profesional kesehatan yang didakwa melakukan kelalaian dalam kematian bintang sepak bola tersebut.
Fernando Villarejo, yang bekerja di Klinik Olivos di pinggiran Buenos Aires, mengatakan kepada pengadilan bahwa ia merasa seperti pion antara "raja dan ratu," merujuk pada ahli bedah saraf Leopoldo Luque dan psikiater Agustina Cosachov, saat mereka menentukan perawatan pascaoperasi Maradona pada November 2020.
"Apa pun diizinkan masuk ke dalam ruangan," Villarejo bersaksi. "Kejadian di sana memalukan. Saya bertanggung jawab."
Maradona menjalani operasi untuk hematoma yang terbentuk antara tengkorak dan otaknya dan dirawat di perawatan intensif di Klinik Olivos antara 4-11 November. Luque dan Cosachov mengusulkan agar perawatan Maradona dilanjutkan di rumah pribadi di kota Tigre, hampir 40 kilometer dari ibu kota.
Maradona, yang memimpin Argentina meraih gelar Piala Dunia pada tahun 1986, meninggal pada 25 November 2020 saat dirawat di rumah dalam usia 60 tahun.
Villarejo mengatakan, Maradona menjalani operasi tanpa pemeriksaan praoperasi apa pun. Beberapa hari setelah operasi, Luque memerintahkannya untuk membius Maradona untuk mencoba mendetoksifikasi dirinya dari kebiasaan minumnya dan karena ia adalah pasien yang tidak dapat diatur.
"Saya tidak setuju. Itu bukan tempat yang tepat. Saya menceritakan semua ini kepada Luque," kata Villarejo, yang mengatakan bahwa ia mencatat semua itu dalam catatan medis.
Ia menambahkan, keluarga Maradona menyetujui pemberian obat penenang tersebut karena ketidaktahuan atau karena mereka percaya pada orang-orang ayahnya.
Villarejo mengatakan, ia sependapat dengan dokter spesialis jantung yang memberikan keterangan pekan lalu, bahwa mantan kapten timnas Argentina itu seharusnya menjalani pemulihan di klinik rehabilitasi, bukan di rumah pribadi.
Luque adalah dokter pribadi Maradona selama empat tahun terakhir hidupnya, sementara Cosachov meresepkan obat yang diminum Maradona hingga kematiannya.