Selasa 25 Nov 2025 08:17 WIB

Napoli Vs Qarabag, Persembahan Spesial untuk Diego Maradona

Duet Napoli vs Qarabag bertepatan dengan peringatan meninggalnya Maradona.

Pelatih Napoli Antonio Conte
Foto: AP Photo/Luca Bruno
Pelatih Napoli Antonio Conte

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap akhir November, Kota Napoli merenung sejenak. Di jalanan, mural-mural Diego Armando Maradona dibersihkan dan lilin-lilin dinyalakan. Para tifosi mengenakan syal biru langit, ditambah usungan dan tempelan poster sosok yang dianggap sebagai dewa sepak bola tersebut di tiap sudut kota.

Tanggal 25 November jadi peringatan warga Napoli atas meninggalnya Maradona. Tahun ini, momen itu cukup spesial karena bertepatan dengan laga penting Napoli di Liga Champions. Napoli akan menjamu Qarabag pada Selasa (25/11/2025) malam waktu Napoli atau Rabu (26/11/2025) dini hari WIB di stadion yang sudah lima tahun terakhir menyandang nama sang legenda.

Baca Juga

Stadio Diego Armando Maradona diperkirakan berubah menjadi ajang penghormatan. Laga kontra Qarabag ingin dipersembahkan kepada pria yang mengubah wajah sepak bola kota ini.

Pelatih Napoli Antonio Conte tak butuh kalimat panjang untuk menggambarkan makna momen tersebut. “Kita semua tahu apa arti Maradona bagi kota Napoli, dan akan sangat indah bila kami bisa mendedikasikan kemenangan untuknya,” ujarnya dalam konferensi pers Senin (24/11/2025) dikutip Reuters.

Conte paham, Napoli tidak datang dengan modal meyakinkan. Hanya empat poin dari empat laga membuat langkah mereka di Eropa terseok-seok. Namun, beban itu berubah menjadi dorongan tersendiri saat nama Maradona disebut. Di kota ini, energi Maradona bisa mengubah atmosfer stadion dalam sekejap.

Qarabag bukan lawan yang bisa dipandang sebelah mata. Perjalanan mereka di Liga Champions musim ini memunculkan kejutan yang sedang menunggu bab lanjutan. Dua kemenangan, sekali imbang, dan hanya satu kekalahan dari empat laga menjadi bukti klub asal Azerbaijan itu datang dengan kepercayaan diri besar.

Conte mengingatkan timnya soal Qarabag yang pernah menahan Benfica di Lisbon dan hampir menekuk Chelsea. “Mereka tim yang sangat terorganisasi, dengan banyak pemain asing yang menyatu dengan baik. Kami membutuhkan energi besar sejak awal,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement